
Banjir di Rumpin, Perusahaan Tambang Diminta Bantu Normalisasi Aliran Sungai
Mediabogor.co, BOGOR- Pasca terjadinya banjir yang merendam belasan unit rumah warga di Kampung Jatinunggal Desa Cipinang Kecamatan Rumpin, akhirnya pihak Pemdes setempat mengadakan giat musyawarah dengan semua pihak.
Kegiatan musyawarah ini di inisiasi Camat Rumpin Icang Aliudin dengan mengundang semua pihak terkait seperti tokoh masyarakat, perusahaan tambang dan aparatur lingkungan.
Menurut Camat Rumpin Icang Aliudin, semua pihak harus ikut bertanggung jawab atas kejadian musibah ini. Agar tidak terjadi hal – hal yang tak diinginkan.
“Karena banjir itu ada akibat dampak sedimentasi lumpur dari aktifitas galian tambang. Maka harus ada normalisasi atau pengerukan sungai dan perusahaan harus ikut serta dalam solusi tersebut,” ucap Camat Rumpin, kepada wartawan Senin 5 Mei 2025
Icang menjelaskan, langkah awal guna pengerukan dimulai dengan melakukan kajian ke lapangan. Selanjutnya akan ada kajian anggaran dan menunggu jawaban dari manajemen perusahaan.
Hasil musyawarah ini, lanjut Icang, telah disepakati dan dicatat dalam notulensi serta akan ditindaklanjuti oleh Pemdes Cipinang bersama beberapa perusahaan tambang yang ada di wilayah tersebut.
“Tadi ada empat perwakilan perusahaan tambang yang hadir, mereka tentu harus lapor dulu ke pimpinan perusahaan nya masing – masing. Pastinya normalisasi sungai harus dilaksanakan,” tandasnya.
Sementara seorang perwakilan pihak perusahaan tambang yang ditemui dan diwawancarai media, hanya memberikan jawaban singkat. “Liat saja di notulensi rapatnya, ada tertulis disana,” ujarnya.
Sedangkan Kepala Desa Cipinang Mad Hasan mengaku siap untuk bersama – sama warga dan perusahaan tambang untuk melakukan normalisasi aliran kali Cibunar dan Cimahiwal yang melintasi Kampung Jatinunggal Desa Cipinang.
Sebagai informasi, Desa Cipinang ini merupakan wilayah lokasi beroperasinya sejumlah perusahaan galian tambang batu andesit (galian C) di Rumpin. Di antaranya PT.Lola, PT. Lotus, PT. Musika dan beberapa perusahaan lainnya.
“Tadi baru ada 4 perusahaan tambang yang datang untuk duduk musyawarah bersama penanganan banjir. Karena memang harus ada normalisasi atau pengerukan sungai agar banjir tidak terus berulang terjadi,” pintanya (Sir)
Berikan Komentar