
Awal Tahun 2024, Kasus Penyakit TBC di Kota Bogor Alami Peningkatan
Mediabogor.co, BOGOR – Kasus tuberculosis atau TBC di Kota Bogor mengalami peningkatan di awal tahun 2024. Hal itu di ungkapkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor.
Dilaporkan sejak periode Januari hingga Februari ini sedikitnya terdapat 1.025 kasus. Dari jumlah tersebut, 154 penderitanya merupakan anak-anak.
Sementara, dari jumlah ribuan kasus itu sebanyak 14 jiwa sudah meregang nyawa akibat terjangkit TBC.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengaku, kini pihaknya tengah berkomitmen menggencarkan sosialisasi lintas sektor untuk bisa mempercepat eliminasi TBC.
Secara nasional, sambung dia, target eliminasi TBC pada tahun 2030 adalah 65 per 100.000.
“Penanganan TBC harus diselesaikan secara lintas sektor untuk mempercepat eliminasi. Kita pengen nih percepat, yakin kalau kami bergerak bersama,” katanya kepada wartawan, Kamis, 29 Februari 2024.
Ia menuturkan, pihaknya telah menggaungkan lima program yang dimulai pada pertengahan tahun 2023 lalu, sebagai rencana aksi daerah (RAD).
“Apa yang harus dilakukan kita sudah punya, ini bentuk komitmen, jadi sudah ada RAD. Kemudian kita sudah buat tim percepatan eliminasi TB,” ujar Retno sapaannya.
Kini pihaknya tengah menggencarkan keberadaan aplikasi Sistem Informasi Gerakan Eliminasi Turbocolosis (Si Geulis) guna memperkuat pemetaan kasus TBC dengan pola by name by address, sehingga dapat dilihat secara geopasial hingga faktor risiko.
“Bisa dilihat rumahnya seperti apa, apakah ada ventilasinya. Kemudian status gizinya, apakah di rumah ada yang merokok, apakah punya TBC atau tidak, itu lengkap semua,” terang dia.
Ia menjelaskan, melalui aplikasi Si Geulis nantinya jika ditemukan rumah warga yang minim ventilasi akan dilakukan intervensi melalui program rumah tidak layak huni (Rutilahu).
Begitupun dengan status gizi para penderita TBC dapat terpantau, sehingga bisa diintervensi oleh aparatur wilayah hingga puskesmas guna memastikan update penanganan.
“Si Geulis bisa diakses oleh siapa saja termasuk pemangku wilayah seperti camat dan lurah, OPD terkait, petugas puskesmas, kader kesehatan. Mereka sudah kami berikan akun,” urai Reto.
Selain itu, kini Dinkes Kota Bogor juga akan memperkuat penanganan hingga di tingkat RW dengan melibatkan para kader.
“Kami akan aktifkan RW Siaga TBC. Dulu kita punya RW Siaga Covid. Sekarang RW Siaga TBC, pelatihan untuk kader sudah dilakukan,” tukas Retno.
Diketahui, dari 1.025 penderita TBC di Kota Bogor, daerah terbanyak yang terjangkit TBC adalah Kelurahan Bondongan dan Mulyaharja dengan jumlah masing-masing 24 kasus.
Sedangkan yang terendah adalah Kelurahan Genteng dan Babakan dengan jumlah masing-masing dua kasus.
Dinkes mencatat, jumlah kasus TBC sepanjang 2023 silam terdapat 9.120 kasus di Kota Bogor dengan angka kematian mencapai 287 jiwa. Dari jumlah tersebut ada 1.690 anak-anak yang terjangkit TBC.
Berikan Komentar