Atang Trisnanto Sebut Penanganan Sampah di Kota Bogor Perlu Intervensi Anggaran yang Memadai

Mediabogor.co, BOGOR – Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, menyoroti permasalahan pengelolaan sampah di Kota Bogor. Menurutnya, diperlukan intervensi anggaran yang memadai untuk mengidentifikasi dan mengelola masalah sampah tersebut.

“Hari ini kita sama-sama sedang mencari formula apakah di anggaran perubahan 2024 ini bisa kita anggarkan atau tidak. Tapi kalau saya pribadi optimis dari beberapa anggaran yang ada bisa kita refocusing, bisa kita pindahkan realisasi untuk kegiatan ini meskipun tidak dalam jumlah yang terlalu besar,” kata Atang, Sabtu (13/7/2024).

Atang menyebut, pentingnya roadmap untuk penanganan sampah terpadu yang harus dilakukan secara berkelanjutan dalam 1 sampai 3 tahun ke depan.

Selain itu, ia juga mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor agar pengelolaan sampah bisa selesai di tingkat lokal, sehingga sampah bisa menjadi bahan yang produktif sebelum sisa sampah yang tidak dapat diolah dibawa ke TPA.

“Intinya kita akan dorong Pemkot Bogor agar bagaimana sampah ini selesai ditingkat lokal dulu, jadi pengelolaan sampahnya bisa menjadi bahan yang produktif, baru sisanya memang sudah tidak dapat diolah itu yag akan kita bawa ke TPA.

Sementara, untuk anggaran yang dibutuhkan dalam penambahan armada, Atang menyebut bahwa pihaknya masih menunggu proposal dari Pemkot Bogor.

“Kalau semuanya perlu peremajaan dan ada penambahan, jumlahnya besar, mungkin bisa mencapai dua digit miliar. Namun, jika kita melengkapi dan menambah jumlah titik tempat pengolahan sampah sementara, saya kira masih bisa kita anggarkan di perubahan 2024 ini,” ujarnya.

Atang juga mengungkapkan bahwa sebenarnya sudah ada anggaran untuk pengelolaan dan pengangkutan sampah, walaupun pengadaannya tidak sejalan dengan kebutuhan yang ada.

“Sama dengan pengadaan sekolah, kebutuhan kita banyak, namun tidak dianggarkan secara penuh. Lebih kepada kegiatan atau kebutuhan sehari-hari saja,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Atang menjelaskan bahwa program prioritas sebelumnya seperti penataan pedestrian, R3, alun-alun, dan masjid agung telah menyita banyak anggaran.

“Namun saya lihat sebenarnya anggaran di DLH juga cukup besar, tembus sampai 400 miliar, tapi lebih banyak digunakan untuk operasional sehari-hari seperti gaji penyapu jalan,” jelasnya.

Menurut Atang, yang belum dilakukan adalah menyiapkan sistem untuk penyelesaian masalah sampah perkotaan.

“Masalah sampah bagaimana sampah ini diolah dulu di wilayah masing-masing dengan menggalakkan TPS3R, bak sampah dikuatkan, sehingga nanti sampah yang harus diambil dan diangkut oleh armada sampah ke TPA itu lebih kecil. Ini yang perlu dikembangkan,” terangnya.

Ia mengaku, bahwa ia dan Penjabat (Pj) Walikota akan berbicara mengenai pembangunan sistem ini secara perlahan mulai dari akhir 2024 hingga 3-5 tahun ke depan.

  1. “Insya Allah, kita bangun sistem perlahan-lahan mulai dari akhir 2024 sampai 3-5 tahun ke depan,” pungkasnya. (Tesal)

Berita Terkait

Berikan Komentar