Atang Trisnanto Ketua DPRD Kota Bogor Ajak Warga Datangi TPS untuk Memilih Presiden dan Caleg

 

Mediabogor.co, BOGOR  – Tingkat partisipasi pemilih di Kota Bogor untuk pemilu 2024 ditargetkan harus melebihi capaian pemilu 2019. Dimana lima tahun lalu tingkat partisipasi di angka 86 persen dan tahun ini pemerintah menginginkan peningkatan menjadi 90 persen.
Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto menyambut baik dan mengajak seluruh warga Bogor meluangkan waktu untuk datang ke Tempat Pemilihan Suara (TPS) mencoblos peserta pemilu, mulai dari presiden dan juga calon legislatif.
“Kami mengajak semua warga Bogor untuk datang ke TPS. Ayo ke TPS, untuk memilih calon presiden dan wakil presiden, memilih caleg DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota dan Kabupaten,” kata Atang, belum lama ini.
Lanjut Atang, sebagai lumbung suara nasional, Jawa Barat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 memiliki penduduk sebanyak 49,3 juta jiwa, di antaranya 1,2 juta jiwa berada di Kota Bogor sangat penting untuk menyumbang suara dalam menentukan nasib bangsa di level pusat hingga daerah lima tahun ke depan.
Selain itu, wilayah Bogor merupakan barometer daerah pemilih di wilayah penyangga ibu kota Jakarta sebagai kota yang masuk dalam megapolitan dengan pemerataan penduduk, pembangunan, ekonomi dan pendidikan yang cukup baik, sehingga pertumbuhan pemilih pemula atau Gen Z maupun milenial, usia produktif hingga lansia cukup tinggi untuk menyumbang suara.
Namun demikian, dari jumlah 49,3 juta jiwa, BPS mencatat masih ada 5,8 juta jiwa atau 17,43% penduduk di Jawa Barat tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilu tahun 2019.
“Ayo datang ke TPS, jangan golput. Jawa Barat lumbung suara nasional. Kota Bogor barometer daerah pemilih di Megapolitan, kita harus sukseskan pemilu dengan suara kita. Kita punya peluang tinggi menentukan siapa pemimpin lima tahun ke depan,” ujarnya.
Atang menyeru masyarakat agar tidak berniat menjadi golongan putih (golput) pada pemilu 2024 karena akses informasi dan pelayanan pencoblosan dalam keadaan normal maupun darurat telah disiapkan oleh KPU Kota Bogor.
“Masyarakat dapat mendapat informasi soal TPS maupun mekanisme pencoblosan melalui media sosial, media massa, layanan online KPU, RT dan RW setempat atau mendatangi kantor KPU Kota Bogor,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Atang, BPS mencatat secara nasional ada 34,75 juta orang yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golongan putih (golput) dalam Pemilu 2019. Jumlah itu setara dengan 18,02% dari seluruh daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019 yang sebanyak 192,77 juta orang.
Meski jumlah pemilih golput pada Pemilu 2019 menurun 40,69% dibandingkan periode sebelumnya, pada Pemilu 2014 jumlah pemilih golput mencapai 58,61 juta orang atau 30,22%.
Berdasarkan wilayahnya, Jawa Barat menjadi provinsi dengan penduduk paling banyak tidak menggunakan hak pilih. Jumlahnya tercatat sebanyak 5,8 juta jiwa atau 17,43% dari total pemilih di Jawa Barat.
Sedangkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor mencatat naiknya angka partisipasi pemilih di Kota Bogor, pada Pemilu 2019 dibandingkan dengan Pemilu 2014, yakni mencapai tujuh persen dari 79 persen pada 2014 menjadi 86 persen pada tahun 2019.
Atang menjelaskan, dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Bogor sebanyak 716.473 pemilih, tercatat yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) ada sekitar 615.000 pemilih pada pemilu lima tahun lalu.
Ia meyakinkan kepada seluruh warga Kota Bogor yang sudah memiliki hak suara untuk menentukan masa depan Indonesia ke depan. Atang juga mendorong KPU Kota Bogor agar terus semangat untuk mengajak masyarakat memberikan partisipasi suaranya pada Pemilu 2024.
“Jangan ada satupun yang golput. Golput bukan pilihan. Ajak semua saudara-saudara berbondong-bondong ke TPS. Mari kita berikan optimisme dan dukungan semangat agar KPU Kota Bogor dapat melaksanakan tugasnya dengan lancar dan jurdil,” kata dia.
Kemudian, Ia juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor yang membuka layanan perekaman dan cetak e-KTP pada hari libur. Apalagi, targetnya adalah pelayanan rekam dan cetak e-KTP bagi pemula yang berusia 17 Tahun atau yang akan berusia 17 tahun pada tahun 2024.
“Ini merupakan langkah yang tepat untuk bersama-sama berkolaborasi meningkatkan jumlah partisipasi masyarakat,” ucapnya.
Layanan Disdukcapil sendiri akan berlangsung hingga hari Pemilu atau di tanggal 14 Februari 2024. Berdasarkan catatan Disdukcapil Kota Bogor memprediksi jumlah pemilih pemula dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 Kota Bogor mencapai 18.105 orang.
”Jangan lupa pemilih pemula, para Gen Z, mari tentukan pemimpin masa depan, pemimpin yang mengerti pola kerja dan pola hidup yang kekinian, namun tetap bijaksana dan patut digugu dan ditiru,” tutup Atang. (Ery)

Berita Terkait

Berikan Komentar