Atang : Ini Langkah Cegah Tawuran Pelajar

Mediabogor.co, BOGOR – Kasus Kriminal pembacokan pelajar yang mengakibatkan tewasnya pelajar di Kota Bogor mendapatkan perhatian Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto.

Atang menjelaskan, masalah kekerasan pelajar yang memakan korban jiwa adalah masalah yang sangat serius. Maka harus ditangani dengan sangat serius, tidak hanya sekedar langkah taktis ataupun tambal sulam. Perlu dipikirkan bersama masalah penanganannya agar tidak terulang kembali di masa mendatang.

Menurutnya, Pihak Kepolisian sudah gerak cepat menangkap tersangka. Selama ini operasi yang dilakukan Tim Kujang efektif menekan angka tawuran. Pihak Pemerintah juga gerak cepat dengan menutup PTM di sekolah pelaku dan korban. Sebelumnya, Pemkot juga sudah membentuk Satgas Pelajar untuk mengantisipasi tawuran pelajar. Apresiasi untuk itu semua. Namun, kita semua perlu duduk bersama dan secara bersama-sama pula melakukan langkah-langkah solutif terhadap masalah tawuran dan kekerasan pelajar di Kota Bogor.

Atang menjelaskan ada lima point untuk mencegah agar tidak terjadi lagi aksi tawuran atau kriminal yang dilakukan para pelajar.

“Ada lima pendekatan yang setidaknya bisa dilakukan, yaitu pendekatan hukum, pola pembelajaran, pembinaan kepribadian, pola komunikasi 3 pihak, dan reward and punishment,” kata orang nomo satu di DPRD Kota Bogor ini.

Pertama adalah pendekatan hukum. Tindak tegas pelaku dan yang terlibat membantu pelaku. Menghilangkan nyawa orang lain atau mengakibatkan orang lain terkuka adalah tindakan kriminal dan hukum harus kita tegakkan secara tegas. Perlu efek jera yang tegas.

Kedua, pendekatan pola pembelajaran. Pendekatan yang dibangun oleh Dinas Propinsi, Dinas Kota, dan Sekolah bisa merumuskan satu pola pembelajaran yang menjadikan siswa disibukkan dengan kegiatan yang ada disekolah baik akademik maupun non akademik. Berikan mereka ruang untuk menyalurkan aktualisasi mereka ke dalam kegiatan positif baik olahraga, seni, pramuka, ekskul, dan lain sebagainya. Semoga dengan kesibukan positif ini tidak ada ruang bagi pelajar untuk macam-macam diluar”

Ketiga, pendekatan pembinaan. Bagaimanapun, pola pendidikan kita tidak bisa hanya bertumpu pada pembelajaran pengajaran saja. Perlu pembinaan intens terhadap kepribadian pelajar. Kita bisa mencontoh pola pembinaan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah yang menghasilkan anak didik yang berperilaku baik. Memiliki mental karakter dan pribadi yang bagus. Success story ini bisa direplikasi”

Keeempat, pendekatan pola komunikasi 3 pihak. Anak, orang tua, dan sekolah. Sekarang sudah jaman digital. Komunikasi bisa dilakukan secara lebih baik. Selain pertemuan reguler secara langsung antar pihak ini, bisa juga dimanfaatkan platform digital. Termasuk untuk pengawasan real time aktivitas anak-anak di sekolah maupun di luar sekolah.

Kelima, pendekatan reward and punsihment. Sekolah yang pelajarnya sering terlibat tawuran dan kekerasan diberikan sanksi yang berjenjang. Karena kita juga melihat, sekolahnya juga itu-itu saja. Sehingga lebih mudah untuk melakukan monitoring dan penerapan sanksi jika diperlukan. Agar masalah ini ditangani secara serius. Banyak instrumen yang bisa digunakan. Skema BOS, skema administratif atau lain-lain”

Selain kelima hal tadi, tentu yang paling utama adalah peran sentral orang tua. Orang tua harus mampu menjalankan pendidikan dan pengawasan bagi anak-anaknya. Sehingga, pendidikan parenting sepertinya juga perlu bagi para orang tua pelajar di Kota Bogor. (Red)

Berita Terkait

Berikan Komentar