
Apel Kebangsaan Rp 18 M, Untuk Musibah Sentani Hanya Rp 1 M
mediabogor.com, Bogor – Sangat prihatin atas terjadinya banjir bandang yang menerjang sembilan kelurahan di kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (16/3) malam, yang telah memakan korban banyak Dan akan terus bertambah. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)pada Senin (15/3), mencatat 79 orang tewas dan 43 korban belum ditemukan. Lebih dari 4 ribu jiwa terpaksa mengungsi. Pasti mereka membutuhkan uluran tangan dari kita semua.
Sumbangan dari pemerintah datang sejumlah 1 Milyar untuk membantu korban banjir Papua. Tetapi jumlah ini sangat memprihatinkan. Karena pemerintah lebih senang mengeluarkan dana sejumlah 18 Milyar untuk apel kebangsaan di lapangan Pancasila, simpang lima semarang.
Kritikan juga keluar dari wakil ketua Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon terkait anggaran penyelenggaraan Apel Kebangsaan sebesar Rp 18 miliar. Karena dalam waktu yang hampir bersamaan dana yang dikeluarkan untuk membantu korban banjir papua hanya sebesar 1 Milyar.
Jaman sekarang saat ajaran Islam hanya dijadikan teori saja tapi tidak dipraktekkan dalam kehidupan masyarakat dan negara sudah terjadi ketimpangan- Ketimpangan yang terjadi di luar fitrah manusia. Manusia menjadi kering dari nilai-nilai kemanusiaan untuk membantu sesama, Naudzubillah.
Islam yang mengajarkan pedoman hidup dianggap sebagai agama yang mengekang kebebasan. Padahal itu adalah bisikan-bisikan setan yang harus dilawan. Allah swt sangat menganjurkan untuk membantu sesama. Apalagi bagi orang-orang yang terkena musibah. Semaksimal mungkin dengan apa yang bisa kita lakukan. “Allah SWT senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba-Nya menolong saudaranya” (HR. Muslim).
Teladan mulia Rasulullah SAW seringkali memberikan makanan yang ada dirumahnya kepada orang yang datang karena kebutuhan, walaupun makanan itu adalah jatah untuk makan Rasulullah SAW di hari itu. Itulah yang diajarkan Rasulullah saw membantu sesama begitu mulia di mata Allah SWT.
Allah swt akan membalasnya dengan kelapangan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Sedangkan orang yang pelit dan kikir untuk membantu sesama bahkan lebih senang mengeluarkan anggaran untuk ceremony musik sekuler maka kesempitan hidup bakal terjamin di dunia dan di akhirat, naudzubillah.
Maka saatnya ajaran Islam dijadikan landasan bernegara agar setiap keputusan berasaskan Kitabullah Al-Qur’an, InsyaAllah alokasi bantuan untuk bencana akan menjadi prioritas penguasa.
Oleh: Deni Heryani
Berikan Komentar