
Anna Mariam Fadhilah Anggota DPRD Kota Bogor Sambut Baik Vaksinasi Tahap Kedua
Mediabogor.co, BOGOR- Anna Mariam Fadhilah salah satu anggota DPRD Kota Bogor, menyambut baik rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, yang tengah mempersiapkan vaksinasi Covid-19 tahap dua bagi pekerja publik guru, TNI Polri, termasuk penyitas dan komorbid (penyakit penyerta).
“Saya sendiri menyambut baik dengan ada nya vaksinasi tahap dua. Karena kita berharap pandemi ini segara berkahir,” ungkap salah satu anggota Komisi IV Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, Kamis (17/02/2021).
“Sehingga dengan program vaksinasi lebih luas lagi, diharapkan segara terkendali pandemi ini,” paparnya.
“Memang dari target yang ke dua ini,
ikut di sasar juga bagi para pedagang dan tenaga pengajar (Guru) serta beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memang pekerjaan mereka menuntut banyak bertemu dengan orang lain,” kata Anna, Kamis (18/2/21).
Maka dari itu menurut Anna, patut menjadi prioritas penerima pengamanan kesehatan terlebih dahulu,”Adapun dengan tenaga pengajar ini, agar harapan kita semuanya sekolah bisa beraktivitas kembali semestinya,” ujar dia.
“Kenapa?. Agar guru ini, yang berinteraksi dengan muridnya tidak menjadi potensi penyebaran virus atau klaster baru,”bebernya.
Masih kata Anna dirinya berharap, kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, agar vaksinasi ini bener-bener tepat sasaran.
Dalam link pendaftaran ini kan terbuka, dan harus di khususkan untuk penerima hak nya dulu jangan sampai tebang tindih data, dengan jumlah penerima yang besar. Jika yang daftar itu diluar dari yang di peruntukan, ini harus di antisipasi jangan sampai doble data,” jelasnya.
Untuk terkait mekanisme informasi lanjut Anna, kalau saya liat Medsos nya Dinkes, dia mengeluarkan pengumuman ini di hari penutupan pendaftaran. Menurut saya ini untuk apa?.
“Berarti kan di buka hari itu di tutup hari itu juga,” paparnya.
Sementara untuk menyebarkan informasi ke masyarakat itu pasti butuh beberapa waktu, kenapa tidak dari waktu sebelumnya dengan alokasi waktu yang cukup panjang sehingga data itu akurat,” pungkas Anna.
Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Erna Nuraena, mengungkapkan hingga Selasa (16/2) lalu, sudah 13.018 vaksin yang digunakan.
Erna pun merinci dari 13.018 dosis vaksin yang sudah disuntikkan, sebanyak 8.413 dosis dari tahap pertama dan sebanyak 4.605 dosis dari tahap kedua. Sehingga total ada 13.018 atau 78,31 persen vaksin yang sudah disuntik.
Data lainnya menunjukkan, kata dia, dari tahap pertama dan kedua ada 2.413 vial vaksin yang tidak disuntikkan. Hal itu karena nakes yang teregistrasi tak lolos skrining.
Rinciannya, pada tahap pertama, ada 2.321 vial atau 21,29 persen dan di tahap kedua ada 92 vial atau 1,93 persen vaksin yang tidak disuntikkan. Sehingga total vaksin yang tidak disuntikkan sebanyak 2.413 vial.
“Adapun total sisa vaksin (dari yang sudah terdistribusi ke fasyankes) sebanyak 3.605 vial. Vaksin tahap satu sebanyak 747 vial dan sisa tahap kedua sebanyak 2.858 vial,” tukasnya.
Vaksin yang tidak terpakai itu dialokasikan untuk nakes yang belum masuk sasaran awal. Artinya akan disuntikkan untuk sasaran berikutnya. (Nick)
Berikan Komentar