
Anas Urbaningrum Ziarah ke Makam Tokoh Negara di TMP Kalibata, Mengenang Jasanya
Mediabogor.co, JAKARTA – Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum bersama para sahabatnya ziarah ke makam sejumlah tokoh negara yang telah wafat, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, hari ini, Rabu (19/4/2023). Diantaranya, makam Nurcholish Madjid, Taufiq Kiemas, Mantan ketua MPR RI dan mantan persiden ke-3, BJ Habibi.
Setelah beliau ke makam Soekarno alias Bung Karno(Presiden Ke-1) di Blitar, dan dilanjutkan ke Tanah Kusir tempat Bung Hatta(Wapres RI Ke-1) dimakamkan. Safari ziarah ini dilakukan setelah ia bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, pada hari Selasa (11/04/2033) pada pukul 13.35 WIB.
Ketika ia selesai membacakan doa untuk para pejabat yang telah meninggal. Ia menuturkan, bahwa BJ Habibie merupakan salah satu tokoh Indonesia yang berjasa di masa transisi.
“Pak Habibie adalah tokoh yang menjadi Presiden di masa transisi, masa sulit yang membutuhkan panduan detil agar Indonesia bisa keluar dari krisis dan sekaligus membangun rezim politik baru berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi,” kata Anas, saat di wawancari oleh Media Bogor di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (19/04/2023).
“Pak Habibie akan dikenang sebagai tokoh negarawan yang meskipun waktunya singkat dalam memimpin bangsa ini, tetapi mewariskan legacy yang indah dalam bidang demokrasi, HAM dan stabilisasi ekonomi,” sambungnya kembali.
Sementara itu, kata dia, Nurcholish Madjid merupakan sosok senior yang banyak menelurkan ide-ide kebangsaan di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia menilai Cak Nur -sapaan karib Nurcholish Madjid- banyak berkontribusi dalam segi ke-Islaman dan ke-Indonesiaan.
“Cak Nur adalah senior, panutan dan ideolog HMI. Beliau telah berani mengambil posisi sebagai penarik gerbong pembaruan pemikiran Islam di Indonesia yang berkontribusi besar untuk menganyam ke-Islaman dan ke-Indonesiaan,” ujar Anas kembali.
“Pemikiran-pemikiran terobosan Cak Nur telah berhasil mendamaikan ketegangan antara hijau dan merah putih. Bahwa Islam dan Indonesia harus dilafalkan dalam satu nafas, sehingga bisa menjadi rahmatan lil ‘alamin,” imbuhnya.
Sedangkan sosok Taufik Keemas adalah bapak sekaligus penghulu para aktivis muda. Dan ia juga menuturkan bahwa sosoknya ini bekontribusi besar pada dirinya, serta memiliki banyak pelajaran dan ilmu yang pernah dihasilkan oleh Taufiq Kiemas. Khususnya, bagi para aktivis di Indonesia.
“Banyak aktivis dari berbagai latar belakang yang mendapatkan sentuhan untuk maju dari Pak TK. Khusus bagi saya yang mantan aktivis HMI, Pak TK adalah juga senior yang punya perhatian besar dan sekaligus Anggota Kehormatan KAHMI. Karena banyak hal kebaikan itulah, maka Pak TK akan selalu dikenang dengan indah,” tutupnya.
(Tiara)
Berikan Komentar