
Ahmad Salim yang Profesi Tukang Pencuci Mobil Diduga Korban Keracunan Makanan hingga Meninggal Dunia
Mediabogor.co, BOGOR – Ahmad Salim warga Kampung Babadak , RT 01/12 Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan yang diduga meninggal keracunan usai menyantap makanan dari aca haul. Ahmad Salim yang akrab di sapa Acong itu meninggal dunia pada usia 34 tahun.
Komarudin paman korban mengatakan, almarhum Ahmad Salim diduga menjadi korban keracunan masal dan diduga meninggal dunia di duga usai mengkonsumsi makanan acara haul yang di gelar oleh salah satu warga Kampung Babadak, pada Sabtu 01 Juni 2024.
Menurut informasi Ahmad Salim atau Acong sehari hari bekerja di tempat pencucian mobil. Ahmad Salim, anak bungsu dari dua bersaudara yang masih bujangan.
Ia sempat menunjukkan keceriaannya dalam sebuah video yang diunggah ke status WhatsApp-nya beberapa hari sebelum kejadian. Namun, keceriaan itu berubah menjadi duka mendalam bagi keluarganya.
Komarudin (49) mengungkapkan, pihak keluarga tidak menduga bahwa Acong itu meninggal karena keracunan.
Komarudin menyadari setelah banyaknya tetangganya mengalami keluhan yang serupa usai mengkonsumsi makanan itu.
“Awalnya, kami tidak menduga Acong meninggal karena keracunan. Kami baru menyadarinya setelah banyak tetangga yang juga dibawa ke rumah sakit dengan keluhan serupa,” kata Komarudin saat ditemui, Selasa 4 Juni 2024.
Menurut Komarudin, dugaan keracunan makanan berasal dari acara haul yang diadakan salah satu warga.
“Yang datang ke acara itu saya dan ayah almarhum. Pulang dari acara, kami diberi nasi kotak berisi nasi uduk komplit dengan telur balado, tempe orek, dan kerupuk. Itu yang dimakan oleh Acong di rumah. Keesokan harinya, malam Senin, dia mulai mengeluh sakit,” jelasnya.
Acong mengalami gejala mual, menggigil, hingga muntaber. Ia kemudian dibawa ke klinik 24 jam di daerah Cogreg. Setelah mendapat penanganan medis dan terlihat membaik, ia diperbolehkan pulang. Namun, tak lama kemudian, sakit yang dirasakannya kambuh lagi.
“Baru satu jam di rumah, sakitnya kembali kambuh. Padahal di klinik sudah diinfus dan bisa makan bubur,” tambah Komarudin.
Keesokan paginya, Acong dibawa ke Puskesmas Cipaku dan dirujuk ke RS Juliana Tajur.
“Masuk RS Juliana jam 14.30 WIB dan meninggal sekitar jam 16.00 WIB,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Keluarga Ahmad Salim tidak memiliki riwayat penyakit serius, dan kematiannya ini sangat mengejutkan. Namun, Komarudin mengatakan mereka ikhlas dan pasrah atas takdir ini.
“Yang punya acara haul kemarin masih saudara juga. Ini masih diproses oleh polisi sampai tuntas. Keluarga menolak autopsi karena tidak tega,” ungkapnya.
Sebelum kejadian ini lanjut Komarudin, Acong dikenal sebagai tulang punggung keluarga yang sering membantu dan sempet membuat video pribadi yang ceria.
“Ia almarhum ini sangat baik kepada orang tua dan keluarganya sering memberi juga keponakannya, tulang punggung keluarga lah, bahkan dua hari sebelum meninggal, ia sempat menunjukkan keceriaan dengan membuat video dirinya yang diunggah di status WhatsApp-nya, menunjukkan bahwa hidupnya penuh semangat meski akhirnya takdir berkata lain,” tutupnya.
Pihak keluarga berharap pihak berwenang dapat menangani kasus ini dengan baik untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi, serta memberikan keadilan bagi para korban keracunan massal ini. (Ery)
Berikan Komentar