
Adanya Pungli di Alun-Alun, Kasat PolPP Kota Bogor: Kalau Tidak Mau Dipalak, Jangan Berjualan di Tempat yang Dilarang
Mediabogor.co, BOGOR – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Bogor, Agustianyach, memberikan tanggapan tegas terkait maraknya praktik pungutan liar (pungli) yang dialami Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Alun-Alun Kota Bogor.
Menurutnya, masalah ini terjadi karena PKL masih nekat berjualan di lokasi yang sudah dinyatakan di larang.
“Ketika PKL tetap berjualan di tempat yang dilarang, akan ada banyak pihak yang memanfaatkan situasi itu, seperti ormas dan preman yang melakukan pungutan. Jika para pedagang tidak ingin menjadi korban pungli, solusinya sederhana: jangan berjualan di tempat terlarang,” ujar Agustianyach, saat dikonfirmasi mediabogor.co 02 Januari 2025.
Kasatpol PP menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah pengamanan dan penertiban di sejumlah titik strategis di Kota Bogor, termasuk di kawasan Tugu Kujang, Jalan Padjajaran, Warung Jambu, hingga Alun-Alun. Namun, ia mengungkapkan bahwa upaya ini sering kali diabaikan oleh para pedagang yang kembali berjualan setelah penertiban selesai.
“Setiap kali kami menertibkan, lokasi bersih untuk sementara waktu. Tetapi setelah itu, para pedagang kembali lagi. Ketika mereka menjadi korban pemalakan, mereka berteriak merasa tertindas. Padahal, mereka tahu tempat tersebut dilarang untuk berdagang,” katanya.
Agustianyach juga menyebut bahwa pemerintah telah menyediakan alternatif berupa Night Market untuk para pedagang. Namun, banyak pedagang yang masih memilih lokasi yang sudah jelas dilarang. Hal ini, menurutnya, membuka peluang bagi oknum-oknum tertentu untuk melakukan pungli.
“Kami sudah menyiapkan Night Market sebagai solusi. Tapi, para pedagang masih ngeyel. Ketika ada yang memalak, mereka menyalahkan pemerintah. Padahal, mereka sendiri melanggar aturan. Jadi, kalau tidak mau dipalak, patuhi aturan dan jangan berjualan di tempat yang dilarang,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pelaku pungli diduga kuat berasal dari kelompok ormas atau preman di sekitar lokasi. Pemerintah Kota Bogor akan terus berupaya menindak tegas praktik tersebut, namun ia meminta kesadaran dari para pedagang untuk tidak memberikan celah kepada para pelaku.
“Pemerintah tidak akan tinggal diam. Namun, kesadaran pedagang sangat penting. Kalau aturan dipatuhi, situasi ini tidak akan terjadi,” pungkas Agustianyach.
Berikan Komentar