
960 Peserta Program Sekolah Ibu Diwisuda
mediabogor.com, Bogor – Sebanyak 960 peserta Sekolah Ibu dari tiga kecamatan di Kota Bogor diwisuda pada Selasa (03/09/19) di Gor Indoor Pajajaran, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Prosesi wisuda dilakukan langsung oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya yang ditandai dengan pemindahan tali toga dari sebelah kiri ke sebelah kanan.
Ketua Panitia Wisuda Sekolah Ibu, Artiana Yanar Anggraini menyampaikan, peserta wisudanya dari Bogor Barat 480 orang, Bogor Timur 180 orang dan Bogor Tengah 300 orang.
Menurut Anna, sapaan akrabnya, meski Sekolah Ibu hanya berlangsung selama 20 kali pertemuan atau sekitar 2,5 bulan diharapkan para peserta bisa memanfaatkan ilmu yang didapat dari Sekolah Ibu di dalam keluarganya. Bahkan, tidak menutup kemungkinan untuk mewarnai lingkungan sekitarnya karena mereka merupakan potensi untuk percepatan mewujudkan Bogor Kota Ramah Keluarga.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) ini menuturkan, peserta Sekolah Ibu mengalami perubahan setelah ikut Sekolah Ibu. Mereka banyak yang ingin Sekolah Ibu bisa diperpanjang. Hal ini dipastikan karena banyak manfaat yang sudah dirasakan peserta. Mengingat tujuan Sekolah Ibu memang untuk meningkatkan kualitas hidup para ibu dengan mengembangkan tugas fungsi seorang ibu bagi anak dan tugas istri bagi suaminya.
“Harapan saya semoga para wisudawan Sekolah Ibu bisa menjalani hubungan keluarga yang harmonis. Karena dampak sekolah ibu ini terbukti dengan turunnya angka gugatan perceraian di Pengadilan Negeri Kota Bogor. Di 2016 gugatan perceraian 83 perkara, 2017 turun menjadi 79 perkara dan 2018 turun lagi menjadi 54 perkara,” ucapnya.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengklaim Program Sekolah Ibu sebagai program yang mampu mengurangi angka perceraian di Kota Bogor.
Ade mengatakan, Sekolah Ibu ini harus dievaluasi dari target, kemudian yang berkaitan dengan harapan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ingin mengubah sikap peran dan prilaku seorang ibu sebagai pribadi di rumah tangga. Informasi di Kementerian Agama (Kemenag) di persidangan Pengadilan Agama (PA) Kota Bogor sudah sangat berkurang tingkat perceraian Kota Bogor.
Selain itu, program Sekolah Ibu juga diharapkan dapat membentuk anak di keluarga. Dimana para ibu memiliki kemampuan berkomunikasi dengan anak-anaknya dan juga suaminya.
“Saya bangga dan sangat suka sekali dengan program Sekolah Ibu ini, karena menjadi sebuah tahapan Pemkot Bogor menjadi kota ramah keluarga. Sesuai mimpi tahun 2025 yakni Kota Bogor menjadi masyarakat yang Madani,” ujarnya.
Masyarakat yang Madani, sambung Ade, berangkat dari keluarga. Ketika keluarga sudah baik maka Kota Bogor akan Madani dan bersahabat kotanya. Karena itu, ini harus dievaluasi kehidupan keluarga di Kota Bogor misalnya berkurang pemakaian narkoba, tawuran, pemakaian gawai dan prilaku negatif lainnya.
“Mudah mudahan harapan ini juga sama dengan harapan para suami, anak di masing masing rumah tangga. Bahkan, lewat kegiatan ini, lebih banyak lagi bentuk persahabatan di Kota Bogor ” pungkasnya. (*/d)
Berikan Komentar