Vaksinasi di Kabupaten Bogor, Ade Yasin: Saat ini Sudah 60 Persen

Mediabogor.co, BOGOR -Bupati Bogor, Ade Yasin menghadiri acara Indonesia Pasti Bisa yang yang digelar sebagai apresiasi kepada Polisi dan tenaga kesehatan, di Sentul International Convention Center (SICC), Babakan Madang, Sabtu (18/12/2021). Pada kesempatan tersebut, Ade Yasin mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polri, TNI, dan tenaga kesehatan yang selama ini sudah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, bekerja keras menangani pandemi Covid-19.

Hadir pada acara tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Suntana, Kapolres Bogor AKBP Harun, serta unsur Forkopimda dan Pemerintah Kabupaten Bogor.
 
Bupati Ade Yasin menjelaskan bahws vaksinasi Kabupaten Bogor sudah mencapai 60%. Dari jumlah penduduk sebanyak 5,4 juta lebih dan yang tervaksin sudah sekitar 4,2 juta jiwa penduduk Kabupaten Bogor. Sebetulnya target kita di angka 3,7 juta lebih penduduk untuk divaksin, berarti sudah diatas 60%.
 
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Bogor, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya untuk jajaran Polri, TNI, dan tenaga kesehatan yang selama ini sudah bekerja keras. Untuk vaksinasi terus kita laksanakan sampai akhir Desember 2021. Apapun hasilnya kita sudah bekerja dengan keras,” jelas Ade Yasin.
 
Ade menyebutkan, yang terpenting adalah jumlah penduduk yang tervaksin, sementara target angka persentase tak terlalu penting, karena sudah jutaan penduduk yang tervaksin. Selain melakukan percepatan vaksinasi di tingkat desa, kami juga sudah melakukan vaksinasi secara door to door dan dan membentuk tim vaksin hunter bekerjasama dengan TNI dan Polri.
 
“Jadi, di tempat keramaian siapa saja yang belum vaksin akan kita suruh vaksin, semua cara sudah kita lakukan dan untuk sekarang status PPKM Level 2 untuk Kabupaten Bogor,” tandasnya
 
Soal masuknya varian Omicron ke Indonesia, Ade berkomentar, varian Omicron itu kan datangnya dari luar negeri. Jadi kita juga butuh kerja sama dari semua pihak. Jangan membiarkan orang begitu saja ke luar negeri lalu pulang tanpa karantina yang ketat.
 
“Karena ketika Omicron ini masuk ke Indonesia, yang repot kan kita di bawah. Kita ingat pada bulan Juli bagaimana repotnya daerah di level bawah menangani ini. Menangani rumah sakit, menangani Protokol Kesehatan, menyediakan tempat-tempat isolasi,” tandas Ade. (Red)

Berita Terkait

Berikan Komentar