
Tak Ikut-ikutan Kota Bogor, Kabupaten Bogor Masih Pertimbangan Bus BTS
Mediabogor.co, BOGOR – Pemerintah kabupaten Bogor masih mempertimbangkan pemakaian Bus By the Service (BTS) di tengah luncuran BisKita Trans Pakuan yang dilakukan Pemkot Bogor sebagai pilot proyek BTS.
Kepala Dinas perhubungan Perhubungan (Dishub) kabupaten Bogor, Ade Yana mengaku, penundaan tersebut bukan tanpa pertimbangan. Dia mengaku telah melakukan kajian-kajian jika bus BTS tersebut diluncurkan di kabupaten Bogor.
Pertama, kata Ade, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meminta kepada pemerintah kabupaten Bogor, Bus BTS itu diperuntukkan untuk wilayah atau jalan puncak, Bogor.
“Ini kan BPTJ mintanya untuk di Puncak untuk atasi kemacetan. Tapi kan puncak hanya satu jalur, beda dengan Kota Bogor yang memiliki beberapa jalur,” ungkap dia. Selasa (2/11).
“Ini malah akan menambah kemacetan, angkutan umum di puncak saja macet, apalagi ditambah bus,” lanjutnya.
Pertimbangan lainnya, kata Ade, yaitu bus BTS yang rencananya akan diberikan kepada pemerintah kabupaten Bogor sebanyak 52 unit bus dengan perbandingan 3 angkot dikonversi menjadi 1 bus.
“Kalau 1 banding 3, berarti hanya 156 angkot, sementara ada 556 angkot di jalur puncak itu. Nanti 400 angkot itu gimana nasibnya,” cetusnya.
Terlebih, kata dia, ujicoba BTS ini akan menggratiskan penggunaan transportasi umum, sehingga akan ada dampak negatif untuk 400 supir angkot lainnya.
“Yang 400 lagi itu tidak gratis. Kalau semuanya Naik ke yang gratis ini, apakah tidak akan menimbulkan konflik sosial,” paparnya. (Mug)
Berikan Komentar