
Program Santri Mandiri Jadi Satu Dasar Pemetaan Kondisi Ekonomi
Mediabogor.co, BOGOR – Keberadaan Rumah Santri sebagai wadah silaturahmi antar alim ulama, para kyai, dan santri tentunya menjadi nilai positif, Hal ini terbukti dari beberapa kegitan rumah santri yang berjalan dengan masif.
Dalam kesempatan kegiatan rutin pengajian putaran ke 71 (Sabtu, 8/1/22) Rumah Santri melaunchingkan program Santri Mandiri, yang pada prosesnya, program tersebut lahir atas dasar pemetaan kondisi ekonomi Santri salafi yang hampir 50% masuk dalam kategori menengah kebawah.
Ketua Rumah Santri Ustad Dede Luthfi Afifi menyampaikan bahwa program ini nantinya dikhususkan untuk Santri yang kurang mampu agar bisa lebih mandiri.
“Kami berharap dengan adanya program ini, para Santri bisa lebih mandiri dan bisa lebih fokus lagi dalam menimba ilmu tanpa harus terlalu memikirkan keperluan pribadi karena keterbatasannya.”ucapnya.
Dirinya juga berharap agar semua pihak bisa ikut andil dalam menyukseskan program tersebut,”Tentunya kami juga membuka ruang untuk semua pihak, agar bisa membantu menyukseskan program ini, baik itu secara moril maupun materil”. tambah pria yang juga sebagai Ketua MUI Desa Pasarean ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Ruhiyat Sujana sebagai salah satu penggagas program santri mandiri yang juga sebagai Sekretaris Rumah Santri.
“Santri merupakan salah satu kelompok generasi penerus yang keberadaannya harus menjadi perhatian kita bersama khususnya Santri yang belajar di pondok pesantren salafi (bale rombeng), Selain itu ada potensi dana umat yang belum terakomidir dengan baik sehingga hal tersebut menjadi pemikiran tersendiri untuk bagaimana caranya mengkolabirasikan dua hal tadi,”ujarnya.
Dalam kesempatan pengajian rutin Rumah Santri pagi tadi (8/1/22) dirinya berharap dengan adanya program ini, santri bisa lebih mandiri “Program ini tentunya menjadi gerbang untuk pemberdayaan santri agar menjadi santri yang mandiri. Dengan spirit kebersamaan dan saling berbagi, kami juga berharap kedepan Ponpes-ponpes lain bisa menerapkan program ini,”beber pria yang akrab disapa Kang RS ini.
Untuk diketahui, program santri mandiri ini terbuka untuk umum bagi mereka yang mau menginfaqkan hartanya berupa hewan untuk dirawat dan dibesarkan oleh para santri yang kurang mampu.
“Selain itu kami berharap program ini menjadi pembuka bagi program lainnya dan target kami berharap para donator yang menginfaqkan bibit kambing bisa menjadi bapak angkat bagi santri yang memelihara kambing sehingga terjalin hubungan silaturrahmi.
Dan sebagai keseriusan sebagai penggagas saya bersama penggagas lainnya (Ustadz Edi Nazmudin) mengawali membuat kandang yang sengaja dibuat sebagus mungkin untuk diwakafkan/diinfakkan “dimulai dari kita” untuk memotivasi yang lainnya agar berlomba-lomba dan target kami ditahun ini bisa terbangun puluhan kandang kambing beserta isinya di beberapa pondok pesantren lainnya sehingga semakin banyak yang mendapat manfaat dari program ini. ( Agil).
Berikan Komentar