Pengungsi Anak-anak Korban Longsor di Bogor dapat Trauma Healing dan Kesehatan

Mediabogor.co, BOGOR – Sejumlah anak-anak korban longsor di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor diberikan terapi trauma healing atau proses penyembuhan setelah trauma akibat dampak bencana tanah longsor.

 

Terapi trauma healing itu sendiri dilakukan oleh Polresta Bogor Kota di posko pengungsian longsor Masjid Nurul Ikhlas, Jalan Veteran, Kota Bogor. 

 

“Kegiatan di Kelurahan Kebon Kalapa ini sebenarnya untuk menyembuhkan rasa trauma anak-anak korban longsor Gang Barjo dari Polresta Bogor, khususnya Polwan” kata Kabag Logistik Kompol Pahyuni kepada wartawan, Minggu (16/10/2022). 

 

Terapi trauma healing dilakukan dengan memberikan hiburan dengan membawa karakter badut si pobo (Polisi Bogor).

 

“Alhamdulillah mereka semua bahagia. Tadi sekirar 15 anak yang diberikan trauma healing,” ujarnya. 

 

Kompol Yuni mengaku anak-anak korban longsor Gang Barjo yang berada di pengungsian ini masih merasakan trauma karena pada saat kejadian suasana sangat kacau. “Saat kejadian itu kan hujan deras, ada teriakan orang tua, sehingga mereka merasa kaget. Syok berat anak-anak, makanya perlu diberikan hiburan,” kata dia. 

 

“Awalnyapun anak-anak diam tidak ada yang mau berbicara, setelah kami datang dan hibur mereka sudah ceria, tertawa dan apalagi ada si pobo,” lanjutnya.

 

Selain terapi trauma healing, Polresta Bogor Kota juga menurunkan tim kesehatan untuk memastikan kesehatan para pengungsi korban longsor Gang Barjo. “Ada tiga dokter yang bergantian tugasnya, mereka rata-rata mengeluhkan masalah pernafasan terutama yang sudah lanjut usia, dan ada juga sakit badan dan korban tertimbun material longsor. Alhamdulillah sudah kita bantu,” terangnya.

 

Selain itu, Polwan Polresta Bogor Kota juga membantu kebutuhan makan di dapur umum yang telah disiapkan di depan pengungsian bersama TNI.

 

“Para polwan menyiapkan makan pagi, siang dan malam, kemudian kedua membantu kesehatan khususnya ibu-ibu lansia dan korban pengungsi,” tukasnya. (Andi)