Pengemudi Mobil Kabur Usai Isi BBM di SPBU Bogor

Mediabogor.co, BOGOR – Beredar video di media sosial pengemudi mobil yang diduga kabur usai mengisi BBM di SPBU Batutulis, Kota Bogor. Pengemudi tersebut belum membayar BBM jenis Pertalite sebesar Rp 100 ribu.
 
Video tersebut diunggah akun Instargram @bogorterkini. Dalam video memperlihatkan seorang pria berkaca mata berdiri di dekat mesin SPBU.
 
Kemudian, terlihat pria tersebut berbincang dengan petugas SPBU yang tak lama mengisikan BBM ke mobil. Setelah diisikan BBM, petugas SPBU untuk meminta uang tetapi pria tersebut diduga kabur.
 
“Seorang pengendara mobil di SPBU belum bayar tapi udah kabur,” tulis keterangan video @bogorterkini dikutip MNC Portal, Kamis (8/9/2022).
 
Terpisah, petugas SPBU Batutulis Jefri membenarkan adanya pengemudi mobil yang belum membayar usai mengisi BBM di SPBU. Peristiwa tersebut dialaminya ketika bekerja pada Senin 5 September 2022 lalu.
 
“Iya saya sendiri (yang melayani). Kejadian hari Senin. Baru aplus banhet itu saya baru layanin dua mobil,” kata Jefri dihubungi MNC Portal, Kamis (8/9/2022).
 
Awalnya, kata dia, pengemudi mobil tersebut sempat menukarkan uang pecahan Rp 100 ribu sebelum mengisi BBM. Tetapi, sudah terlihat mencurigakan.
 
“Pertama dia mau ngisi, dia turun, saya melayani mobil sebelah. Dia turun saya nyamperin dia, dia mau nuker duit dulu seratus ribu, dia juga bahkan mau ngambil sendiri duit di tangan saya. Kata saya yang sopan mas, ini bukan punya saya, punya perusahaan. Tukar tuh uang Rp 50 ribuan dua,” jelasnya.
 
Selanjutnya, pria itu meminta isi BBM jenis Pertalite sebesar Rp 100 ribu. Jefri pun lantas mengisikan BBM ke mobil yang dibawanya sesuai pembelian.
 
“Udah saya isi, saya tagih, ngakunya dia udah (bayar). Saya kan gak bisa merasa, saya suruh ke depan mobilnya, saya suruh anak nitrogen itu yang ngisi angin suruh nahan dia ke depan. Saya lari ke CCTV ke atas dianya langsung kabur tancap gas,” bebernya.
 
Atas kejadian tersebut, dirinya pun harus mengganti uang perusahaan Rp 100 ribu. Jefri berharap kejadian serupa tidak terjadi karena merugikan petugas.
 
“Nombok saya. Maksud saya bukan masalah nominalnya, tapi kebiasaannya biar dia jera lah. Kejadian gini juga pernah sebelumnya, lebih besar Rp 400 ribu gak bayar kita yang ganti,” tutupnya. (Zian)

Berita Terkait

Berikan Komentar