
Palestine and Israel Flags Crossed And Waving Flat Style. Official Proportion. Correct Colors.
Pembentukan Dua Negara Bisakah Menjadi Solusi Konflik Palestina?
Mediabogor.co, BOGOR – Bumi Palestina kembali bergejolak. Zionis Yahudi menggencarkan serangan hingga menewaskan ratusan rakyat sipil tak berdosa. Tak hanya itu, penjajah Yahudi mengumumkan pengepungan total di jalur Gaza. Alhasil, terputuslah pasokan air, makanan, bahan bakar, dan listrik bagi warga.
Dunia mengecam dan mengutuk tindakan brutal penjajah Yahudi atas Palestina. Selama ini, resolusi PBB, hukum internasional, maupun perjanjian diharapkan bisa menghentikan konflik. Namun faktanya, justru zionis Yahudi semakin di atas angin dan selalu mengkhianati berbagai perjanjian.
Kini, dunia menawarkan solusi pembentukan negara merdeka Palestina berdampingan dengan penjajah Yahudi. Konon solusi ini diharapkan bisa menciptakan perdamaian di antara keduanya. Mungkinkah bisa berdampingan secara damai dengan tabiat zionis Yahudi seperti itu?
Solusi dua negara bermakna mengakui entitas negara zionis Yahudi sekaligus membenarkan tindakan penjajahan mereka atas Palestina selama ini. Dunia meminta Palestina menerima kekejian penjajah Yahudi yang selama bertahun-tahun secara brutal merenggut nyawa, kehormatan, harta, dan tanah air mereka. Bukankah solusi ini justru menjadi bukti nyata keberpihakan dunia (Barat) terhadap zionis Yahudi dengan mengabaikan penderitaan kaum muslim Palestina selama ini?
Jelaslah, pembentukan dua negara ini bukanlah solusi. Sebab, sejak dulu, bumi Palestina itu milik rakyat dan bangsa Palestina. Zionis Yahudi yang awalnya menumpang hidup di tanah Palestina. Tak tahu dirinya, malah sedikit demi sedikit merampas tanah Palestina dan membentuk negara zionis Yahudi. Mirisnya, dunia justru mengakuinya.
Palestina butuh sebuah institusi yang berpihak padanya. Jelaslah bukan PBB atau dunia Barat tentunya. Institusi ini yang akan melindungi Palestina dan seluruh negeri kaum Muslim yang selama ini dizalimi. Ialah khilafah. Sang khalifah akan berada di garda terdepan memimpin dan mengerahkan militer dari seluruh negeri muslim untuk mengusir penjajah serta antek-anteknya. Wallahualam bissawab.
Penulis: Lusi Deshanti
Ciluer, Bogor.
Berikan Komentar