Moral Remaja Indonesia Kian Mengkhawatirkan

Mediabogor.co, BOGOR – Berita pembacokan seorang siswa SMK Bina Warga di kota Bogor hingga tewas membuat setiap orang yang membaca kisahnya merasa miris dan menyayat hati. Bagaimana tidak seorang remaja yang tidak memiliki kesalahan apapun harus meregang nyawa dengan alasan yang tak jelas.

Dilansir dari Kompas.com(16/03/23), pembacokan ini terjadi ketika siswa SMK tersebut sedang menyeberang di lokasi lampu merah dan akan menuju pulang, tapi naas korban terkena sabetan senjata tajam dari seorang pelajar yang tak dikenal yang melintas di jalan tersebut.
Sungguh perbuatan kriminal yang dilakukan oleh remaja akhir-akhir ini semakin memprihatinkan dan cara mereka pun tergolong sadis dalam memperlakukan korbannya. Kondisi seperti ini jelas sangat mengkhawatirkan, karena remaja yang semestinya menjadi tumpuan bangsa untuk melanjutkan estafet  pembangunan di masa depan malah bermoral bak seorang pembunuh berdarah dingin dan mudah untuk berperilaku kriminal.
Ada Apa dengan Kondisi Remaja Saat ini?
Kondisi remaja saat ini sangat memprihatinkan dan mencemaskan, karena   kebanyakan remaja saat ini telah kehilangan arah dalam menjalankan kehidupannya. Kondisi mereka telah teracuni oleh sistem bernegara hari ini yang lebih memilih mengadopsi sistem pendidikan sekuler yang memisahkan peran agama dalam kehidupan.
Akibatnya remaja menjadi hampa hatinya karena kering dari nilai-nilai agama. Hal ini lebih diperjelas setelah Kemendikbud mencanangkan visi dan misi pendidikan yang tercantum dalam draft Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2023 yang meniadakan frasa agama, meskipun setelah banyak menuai protes akhirnya Kemendikbud merevisi draft tersebut.
Tetapi pada faktanya masih terdapat gambaran adanya upaya penghapusan nilai agama dalam PJPN tersebut karena tetap tidak memuat frasa agama tapi hanya sekadar frasa akhlak mulia dan budaya yang tak memiliki imbas apa pun pada perilaku remaja
Bisa dibayangkan jika remaja yang berada pada masa mencari jati diri ini harus dijauhkan dari agama, mereka akan menjadi generasi yang lemah dan kebingungan karena tak ada yang memberikan arah kehidupan, sehingga menjadi hal yang wajar jika remaja saat ini berubah menjadi sosok remaja yang bengis, cuek dan tak berakhlak serta jauh dari tuntunan agama.
Lebih mengherankan lagi ketika kondisi remaja dalam keadaan krisis akhlak yang begitu mengerikan saat ini, negara malah mencap remaja yang ikut kajian rohis dan bertampang good looking disebut sebagai bibit radikalisme.
Bahkan propaganda terkait hal ini terus dihembuskan di seluruh instansi pendidikan sehingga memunculkan ketakutan bagi orang tua siswa dan masyarakat. Dengan opini ini mereka serta merta melarang anaknya ikut dalam kegiatan rohis dan kegiatan pengajian.
Padahal dalam kegiatan itu, para remaja akan dibimbing agar lebih mengenal penciptanya dan memahami agamanya dengan benar sehingga kelak akan dijadikan pedoman dalam kehidupannya.Karena pada hakikatnya manusia akan memahami jati diri dan kehidupan jika mereka diajarkan agama yang akan menuntunnya menuju arah yang benar.
Sistem Pendidikan Islam Mampu Menyolusi Permasalahan Remaja
Indonesia merupakan negeri dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Dalam Islam, setiap pemeluknya diwajibkan  untuk terikat dengan hukum Islam. Adanya kewajiban ini meniscayakan bagi setiap muslim harus terikat dengan hukum Islam dalam seluruh sendi kehidupannya termasuk dalam sistem pendidikan.
Oleh karena itu, Islam memiliki sistem pendidikan yang khas dari sistem pendidikan yang lain. Karena tujuan inti dari sistem pendidikan Islam adalah membangun generasi yang berkepribadian Islam, selain menguasai ilmu-ilmu kehidupan seperti matematika, sains dan lain-lain.
Sehingga output nya akan menghasilkan pelajar yang menguasai ilmu dunia dan ilmu agama untuk bekalnya di akhirat nanti. pengaruhnya bagi masyarakat akan melahirkan masyarakat yang bertakwa dan senantiasa melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.
Bahkan Islam memiliki role model yang sangat sempurna yaitu Nabi Muhammad SAW. Dengan adanya sosok Nabi Muhammad SAW inilah yang menjadi pembeda antara sistem pendidikan Islam dengan sistem pendidikan yang lain.
Dengan model sistem pendidikan Islam inilah akan tercipta masyarakat yang berperadaban tinggi karena ditopang oleh generasi muda yang berakhak mulia dan mumpuni dalam mengurai permasalahan dunia.
Maka, sudah saatnya negeri mayoritas muslim ini mengadopsi sistem pendidikan Islam dan mencampakkan sistem pendidikan sekuler yang telah nyata membawa kehancuran bagi generasi. Wallahu’alam bishshawab.
Oleh : Emmy Emmalya
Analis Mutiara Umat Institute

Berita Terkait

Berikan Komentar