Menengok Makam Pancasila di Cibinong

Mediabogor.co, BOGOR – TPU Cirimekar di Kelurahan Cirimekar, Cibinong, Kabupaten Bogor memiliki ciri khas tersendiri. Di kawasan pemakaman tersebut, terdapat pemakaman campuran antara makam muslim, kristen dan katolik.

Makam seluas 2 hektare itu dijuluki warga setempat sebagai makam Pancasila. Meski tidak semua kawasan pemakaman dicampur. Hanya saja untuk blok selatan terdapat beberapa makam yang dicampur dalam satu kawasan.

“Jadi ada dua bagian, bagian kiri (blok selatan) dan kanan (blok utara). Yang kanan itu semua makam islam, nah yang kiri ini ada islam ada kristiani. Pembatasnya cuma jalan kecil, tapi tidak semua ada pembatasnya,” kata Kepala pengurus TPU Cirimekar, Ali Syachrul, Jumat (9/4/2021).

Sejarahnya, jelas Ali, sekitar tahun 70-an ada beberapa warga sekitar yang menikah beda agama sehingga anggota keluarganya juga memiliki keyakinan yang berbeda-beda dan dimakamkan di satu kawasan.

“Karena banyak orang sekitar sini itu dulunya tentara dari berbagai daerah. Ketika bertugas di sini, mereka menikah dengan orang sini yang juga berbeda agama. Ketika meninggal mereka ingin dimakamkan dekat keluarganya,” jelasnya.

Ia mencontohkan, ada salah satu keluarga yang terdiri dari ayah orang kristiani menikah dengan istri seorang muslim. Ketika salah satu diantara mereka wafat, maka anggota keluarga lain meminta untuk dimakamkan bersama di satu tempat.

Selain itu, masih kata Ali, dahulu banyak warga sekitar yang hidup bersama meski berbeda agama. Sehingga bila tetangga mereka meninggal meski berbeda agama, akan dimakamkan dalam satu kawasan.

“Pemakaman campur seperti itu sebenernya sudah ada dari kepala pengurus yang lama sebelum-sebelum saya. Dari wilayah ini dulunya masih bentuk hutan. Jadi, dulu tidak ada masalah kalau dicampur,” sambungnya.

Ali pun menuturkan selama dirinya menjadi pengurus makam tersebut, tidak ada permasalahan dari pihak keluarga setiap almarhum atas campurnya beberapa makam dalam satu kawasan. Setiap keluarga masih dapat berziarah dan saling menghargai satu sama lain.

“Tapi untuk makam kristiani itu sudah penuh kapasitasnya. Jadi mereka sudah tidak bisa lagi dimakamkan di sini, kecuali kalau dimakamkan tingkat dengan anggota keluarganya. Kalau yang makam muslim hampir penuh kapasitasnya,” bebernya. (Mail)

Berita Terkait

Berikan Komentar