
Lagi-lagi Kaum Pelangi Unjuk Eksistensi
Mediabogor.co, BOGOR – Pertemuan aktivis pro-L68T, Queer Advocacy Week yang rencananya akan digelar di Jakarta pada 17 – 21 Juli 2023, dibatalkan. Banyak pihak yang mengecam hajatan kaum menyimpang ini. Bersyukur, mayoritas masyarakat Indonesia masih waras. Tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk unjuk eksistensi.
ASEAN Queer Advocacy Week (AAW) merupakan tempat berkumpulnya para aktivis LGBTQ Asia Tenggara untuk saling terhubung serta memperkuat advokasi satu sama lain. Acara ini diinisiasi oleh ASEAN SOGIE Caucus, organisasi di bawah Dewan Ekonomi dan sosial PBB bersama Arus Pelangi dan Forum Asia. Pantaslah mereka begitu percaya diri akan menggelar acaranya di negeri muslim terbesar di dunia. Karena didukung oleh organisasi dunia.
PBB selalu menggunakan payung hak asasi manusia (HAM) untuk melindungi kaum pelangi. Menyatakan bahwa orientasi seksual mereka adalah bagian dari kebebasan bertingkah laku. Dengan menabrak norma agama dan moral bangsa. Menutup mata dari fakta bahwa aktivitas kaum L68T lah yang meningkatkan kasus HIV AIDS.
Artinya prinsip HAM yang diusung oleh negara lah yang menjadi pintu masuk kaum L68T. Mereka dengan leluasa masuk dan berkembang menginfeksi pemikiran masyarakat. Agar masyarakat berpikir bahwa L68T adalah bagian dari pilihan, bukan penyimpangan. Tujuan mereka, agar semua yang memiliki orientasi seperti mereka berani unjuk eksistensi. Dan masyarakat yang lain mengakui keberadaan mereka. Ini jelas berbahaya.
Maka jika ingin bahaya ini musnah tanpa bersisa, haruslah menutup pintu masuknya, yakni ide HAM. Perilaku manusia tidak dapat dibebaskan sekehendaknya. Harus diatur oleh yang menciptakan manusia, yaitu Allah Swt. Sebagaimana sebuah benda yang cara mengoperasikannya ditentukan oleh yang menciptakannya.
Wallahua’lam
Vinci Pamungkas
Berikan Komentar