KTT Malaysia dan Khilafah

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Islam di Kuala Lumpur, Malaysia, yang telah berlangsung pada bulan Desember tahun lalu, patut disyukuri karena sebagai wujud perhatian dan kepedulian pada derita nasib saudara seiman di belahan bumi yang lain. Khususnya yang terjadi pada muslim Uyghur, Kashmir, Rohingya, Palestina dan belahan muslim lainnya.

Sudah sepantasnya kepedulian kita terhadap kondisi sesama muslim kita tonjolkan, karena itu adalah bagian dari ajaran Nabi Muhammad saw. Sebagaimana sabdanya yang berbunyi, “Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim].

Alhamdulillah, salah satu hasil dari KTT tersebut yang menjadi kabar baiknya adalah rencana negeri-negeri muslim menggunakan emas sebagai alat tukar perdagangannya. Dedolarisasi akan dilakukan sebagai salah satu upaya mengurangi hegemoni Amerika Serikat ditengah negeri-negeri muslim. Mahatir mengaku serius untuk menjalankan misi perdagangan ini dan bisa segera menemukan mekanisme untuk menerapkan dalam waktu cepat.

Ekonom Indonesia, pemrakarsa Modern Monetary Theory (MMT), Mardigu Wowiek mendukung penuh keputusan KTT tersebut. Beliau berpendapat bahwa hal itu sebagai bagian dari upaya untuk melepas ketergantungan dolar, mengingat AS mencetak dolarnya tidak menggunakan jaminan emas dan memiliki jaminan zero inplasi.
Keputusan terhadap emas atau dinar sebagai alat tukar perdagangan harus kita dukung penuh karena hal itu sesuai syariah, insyaallah setiap hukum syariah yang dilakukan akan mendapatkan kebaikan dari Allah SWT. Begitulah saat Resulullah saw sebagai kepala negara di madinah hingga khilafah berdiri menjadikan dinar sebagai alat tukar perdagangannya. Dan itu yang membuat khilafah tegak kuat dan rakyat hidup sejahtera.

Namun, solusi atas umat Islam dengan malapetaka yang belum kunjung usai hingga detik ini adalah dengan mengamalkan semua ajaran Islam yang menyeluruh. Khilafah sebagai sistem pemerintahan Islam, insyaallah akan menjadikan kekuatan dan kemuliaan umat Islam. Semoga langkah menjadikan emas sebagai alat transaki, menjadi langkah awall untuk selanjutnya menjadikan politik Islam sebagai dasar perpolitikan melawan hegemoni Amerika Serikat dan China.

Deni heryani
Cimahpar

Berita Terkait

Berikan Komentar