Komisi X DPR RI Sambangi Perpustakaan Kota Bogor Cari Ilmu Tata Kelola Perpustakaan

Mediabogor.co, BOGOR – Komisi X DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Kunjungan yang dilakukan Pamitia Kerja (Panja) sendiri mendapatkan banyak ilmu terkait peningkatan literasi dan peningkatan tenaga perpustakaan.

“Kita datang kunjungan ini spesifik khusus pendidikan. Tetapi, karena ada panitia kerja peningkatan literasi dan peningkatan tenaga perpustakaan maka kita datang ke sekolah kemudian ke perpustakaan,” kata Abdul Fikri.

“Tujuannya bagaimana cara meningkatkan literasi kita yang dari hari ke hari, tahun ke tahun itu masih tertinggal,” tambah dia.

Abdul Fikar menjelaskan, baik literasi, numerasi, dan pengetahuan di Indonesia masih tergolong sangat kurang. Oleh karenanya, Komisi X DPR RI berupaya menggali dan mendengarkan keluhan yang terjadi di daerah.

“Tetapi, dari Bogor ini banyak mendapat pelajaran, best practice, juga (kami mendapatkan) keluhan yang mereka rasakan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Komisi X DPR RI mengapresiasi Pemkot Bogor yang mampu berlari dalam mengembangkan Perpustakaan Kota Bogor.

“Ini bisa saja jadi contoh. Tadi cerita pak wali semula tidak ada gedung, lalu mungkin kurang perhatian juga. Dulu, perpustakaan hanya dikunjungi lima puluh orang. Sekarang 500 orang,” jelas Abdul Fikar.

Apalagi berdasarkan catatan kunjungan Perpustakaan, dilanjutkan Abdul Fikar baru sampai siang hari saja mencapai 300 orang.

“Tidak salah memilih sampel Bogor untuk mendapatkan keluhan-keluhan, dan best practice yang ada di Bogor,” ucap abdul

Kendati pengelolaan perpustakaan yang sudah baik, dijelaskan Abdil Fikar menemukan masalah yang cukup krusial yakni jumlah Pustakawan yang sangat minim. Apalagi, pemerintah ketika membuka formasi P3K tidak ada pustakawan.

“Jadi, bagaimana meningkatkan literasi. Sementara, status pegawai di perpustakawan bukan pustakawan yang mempunyai latar pendidikan cukup terkait perpustakaan,” ungkap dia.

Hal senada diungkapkan Anggota Komisi X DPR RI Rano Karno. Menurut dia, sepakat dengan Wali Kota Bogor Bima Arya, ada tiga kelompok dalam meningkatkan literasi. Pertama aktor, kultur, dan infrastruktur.

“Perpustakaan ini adalah infrastruktur. Sementara yang paling penting aktor yakni pustakawan, karena mengelola perpustakaan ini punya ilmu sendiri,” ucap dia.

“Itu kualifikasinya pustakawan yang paham tentang buku, manajemen buku, distribusi, dan segala macam. Itu yang harus diperbaiki kalau kita ingin mebdapatkan kulture (gemar membaca),” papar dia.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku dalam kesempatan itu pihaknya memberikan masukan yang selaras.

“Sebetulnya sudah dipahami oleh komisi X. Tentang SDM, pustakawan,” ucap Bima Arya.

Kedua, tentang keberpihakan dari pemerintah untuk membangun infrastruktur. Dan, ketita koleksi buku untuk mendorong literasi.

“Effort kita harus lebih, ikhtiar kita harus lebih, agar anak anak kita mau membaca. Kami berterimakasih kunjungan ini dan menyemangati kami untuk membangun perpustakaan ini kelas dunia,” tandasnya. (Andi)

Berita Terkait

Berikan Komentar