
Ketua DPRD Kota Bogor Siap Donorkan Plasma Konvalesen
Mediabogor.co, Bogor – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor Atang Trisnanto ikut adalam aksi donor plasma Konvalesen yang diadakan oleh UPTD PMI Kabupaten Bogor bersama Temanco (wadah penyintas Covid-19 Kota Bogor), Salamaid di Gedung DPRD Kota Bogor.
Atang mengatakan meski sudah ada penurunan angka positif Covid-19 di Kota Bogor namun sampai saat ini masih banyak warga yang dirawat dan membutuhkan donor plasma konvaslesen untuk meningkatkan antibodi.
“Maka DPRD Kota Bogor Insya Allah sangat mendukung upaya yang dilakukan temanco salamaid dan UPTD PMI untuk melakukan aksi donor plasma konvalesen jadi memang saya sendiri sebagai salah satu penyintas covid yang bulan Februari lalu hari ini ikut untuk uji screening,” katanya.
Ia pun berharap setelah dilakukan uji screening dirinya bisa lolos untuk memberikan donor plasma sehingga bisa membantu mereka yang membutuhkan dan membantu penanganan Covid-19 di Kota Bogor.
“Keberadaan plasma darah konvalesen memiliki peran penting dalam membantu proses penyembuhan pasien Covid-19 dengan kategori sedang ke berat,”jelasnya.
Sementara itu, Kepala UPTD PMI kabupaten Bogor dr. Dini Susanti Hasan Toto mengatakan bahwa penggunaan plasma darah konvaselen merupaka pengobatan atau therapy pendamping bagi para pasien Covid-19 disamping pengobatan atau therapy utama. Mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 kategori sedang ke berat memerlukan sekitar minimal dua kantong darah berisi 200 cc.
“Itu minimal tapi ada yang membutuhkan empat kantong itu tergantung kondisi pasien dan penilaian dari dokternya jadi nanti doketernya yang menentukan ditambah atau cukup dua kantong,” ujarnya.
dr Dini menjelaskan aksi donor plasma massal di Kota Bogor sudah dilaksanakan selama empat kali dan berhasil mengumpulkan 100 peserta. Pada kegiatan donor plasma di DPRD kata dr Dini ada sekitar 14 peserta yang merupakan penyintas Covid-19. Meski demikian setelah dilakukan screening dari 100 peserta yang lolos ada sekitar 60 peserta.
“Kalau dengan kegiatan ini sudah dilakukan selama empat kali sudah hampir 100 orang tetapi memang seleksinya cukup ketat jadi selesksi adminstrasi awal kekudian diambil sample darahnya setelah itu diperiksa dilaboratorium pemerinksaan kedua itu sehinhga untuk dari sekitar 100 itu ada 60an yang berhasil,” katanya. (Andi)
Berikan Komentar