
Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Bima Arya Enggan Terapkan PTM di Kota Bogor
Mediabogor.co, BOGOR – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil membuat keputusan untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ditentukan berdasarkan zona di masing-masing kecamatan di setiap daerah, namun belum bisa diterapkan di Kota Bogor.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bogor Bima Arya lebih memilih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ketimbang menerapkan PTM di seluruh sekolah yang ada di Kota Bogor.
“Kita masih observasi dulu data-data yang ada. Karena hingga hari ini tercatat ada 240 orang yang terpapar karena PTM,” kata Bima Arya ditemui usai di vaksin, Kamis (10/2/2022).
“Kan kalau dibagi perkecamatan tadi, saya rasa persoalannya lintas wilayah. Itu ada crossing nanti, bukan semuanya tinggal di wilayah itu. Kan tetap ada lintas wilayah,” tambah dia.
Dengan hasil itu, Dia belum berencana membuka PTM, baik dengan konsep kewilayahan tersebut, selama lonjakan kasus Covid-19 masih tinggi di Kota Bogor. “Perhari ini Omicron masih sangat tinggi. Jadi belum ada arah ke sana,”
“Dari angka BOR dan penyebaran itu. BOR-nya sekarang naik lagi. Kemarin 31 persen, sekarang 35 persen. Jadi belum bisa dikatakan terkendali. Tinggal kita lihat trennya sudah lebih baik, maka kita akan mungkin melakukan PTM,” katanya.
Untuk diketahui, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada sejumlah sekolah di Jabar akan dilakukan secara mikro. Artinya, evaluasi PTM akan diarahkan berdasarkan setiap kecamatan.
Gubernur RK mencontohkan, untuk Bogor ke arah Banten cenderung lebih sedikit yang terpapar Covid-19. Sementara Bogor ke arah Jakarta cukup tinggi. Maka PTM di Bogor ke arah Jakarta tidak sama dengan kebijakan PTM Bogor yang ke arah Banten.
“Itu yang saya sampaikan, level tiga ada iya bahwa penerapannya akan diskalakan secara mikro,” katanya. (Andi)
Berikan Komentar