
Kasus Covid-19 di Kota Tembus 1043, Ini Penjelasan Kadinkes
Mediabogor.co, BOGOR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat penambahan kasus Covid-19 di Kota Bogor pada Kamis (17/2) mencapai 1043 kasus. Angka tersebut, merupakan yang tertinggi kasus Covid-19 harian selama masa pandemi di Kota Bogor.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno mengatakan, kenaikan kasus tersebut dari hasil pemeriksaan sampel yang di lakukan pihaknya ditemukan 22 kasus dan pemeriksaan mandiri sebanyak 1022 kasus. Dari jumlah total sampel yang diperiksa sebanyak 3472, dengan positivity rate 30 persen.
Dengan rincian Kecamatan Bogor Selatan 160 kasus, kemudian di Kecamatan Bogor Barat 242 kasus, selanjutnya Kecamatan Bogor Utara 155 kasus. Sedangkan di Kecamatan Bogor Timur 134 kasus, kemudian Kecamatan Bogor Tengah 147 kasus dan Tanah Sareal 205 kasus.
“BOR RS per tanggal 17 Februari 2022 adalah 49,1 persen, dengan BOR ICU 53,2 persen. Jumlah pasien asal Kota Bogor yang dirawat di RS sebanyak 217 atau 50 persen dari total pasien yang dirawat. Sisanya 143 orang atau 33,5 persen berasal dari Kabupaten Bogor dan 67 orang atau 15,7 persen. Pusat isolasi di BPKP Ciawi terisi 54%,” jelas Retno dalam keterangannya, Jumat (18/2/2022).
Pasien Covid-19 diminta untuk segera melapor ke puskesmas terdekat secara online melalui call center puskesmas yang telah diinformasikan di berbagai media, melalui kader atau RW Siaga terdekat.
Selain itu, kata Retno pasien juga dapat mengakses layanan telemedisin IDI Kota Bogor di no WA 0895346287624
layanan telemedisin Jawa Barat melalui link https://pikobar.jabarprov.go.id/isoman
layanan telemedisin Kemenkes melalui link https://isoman.kemkes.go.id
Ia menjelaskan untuk pasien Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah. Menurutnya Rumah Sakit hanya diperuntukkan untuk kasus sedang atau berat.
“Untuk memutus rantai penularan, kontak erat dari pasien terkonfrimasi positif diminta untuk melakukan karantina dan pemeriksaan swab sesuai ketentuan, katanya.
Menanggapi lonjakan kasus ini, Retno berharap untuk untuk lebih meningkatkan disiplin protokol kesehatan baik itu di tempat kerja, tempat umum maupun pada saat kembali ke rumah.
Ia juga mengingatkan kepada warga agar menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan.
Masyarakat yang rentan, lansia atau yang memiliki komorbid, sambung Retno, dihimbau untuk tidak banyak beraktivitas keluar rumah.
“Gejala Covid-19 varian omicron memang lebih banyak bergejala ringan, namun tetap tidak dapat diabaikan, karena bila terkena pada kelompok rentan bisa berisiko bergejala berat bahkan kematian,” paparnya.
Retno menambahkan, masyarakat yang belum mendapat vaksin pertama dan kedua dihimbau untuk segera mendapatkan vaksinasi.
“Untuk masyarakat yang telah mendapat vaksin kedua lebih dari 6 bulan, dapat segera mendapatkan vaksin booster,” tutupnya. (Andi)
Berikan Komentar