Jajakan Bogor Untuk Investor

Wali Kota Bogor Bima Arya menjadi pembicara di salah satu sesi dalam forum pertemuan tahunan yang digagas International Monetary Fund (IMF) dan World Bank di Westin Hotel Nusa Dua, Bali pada Sabtu (13/10). Di forum ini Bima menyatakan bahwa Bogor membuka diri untuk ‘berkolaborasi’ baik di skala lokal, nasional, maupun internasional. Bima menekankan bahwa langkah ini demi mewujudkan akselerasi pembangunan di Kota Bogor.(radarbogor.com) Artinya Bogor siap bekerjasama dengan investor manapun.

Pihak swasta memiliki modal besar untuk membangun infrastruktur kota yang lengkap dan mewah dalam waktu sekejap. Namun perlu diingat bahwa swasta bersifat profit oriented. Maka infrastruktur buatannya akan dibandrol sesuai dengan keinginan. Alih-alih memenuhi kebutuhan, justru masyarakat harus merogoh kantong dalam-dalam demi sebuah kenyamanan. Bahkan sebagian besar masyarakat tidak bisa menikmatinya karena tidak mampu. Seperti jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) yang berjarak 8,45 KM. Terbentang dari Sentul Selatan hingga ke Yasmin bertarif 10.000 untuk kendaraan golongan I. Tarifnya sama walaupun kendaraan keluar di pintu Tanah Baru.

Pada dasarnya pemerintah adalah pelayan rakyat. Maka harapan besar dari rakyat yaitu pemerintah mampu membangun infrastruktur yang layak bagi rakyat dengan tidak mengambil keuntungan dari rakyat atas penggunaan infrastruktur tersebut. Karena Allah akan meminta pertanggungjawaban kepada setiap pemimpin atas kepemimpinannya. “…Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perhal rakyat yang dipimpinnya…” (HR. Muslim)

 

Vinci Pamungkas

Bogor Utara

 

 

Berita Terkait

Berikan Komentar