
Hindari Wabah PMK Pedagang Sapi di Bogor Jualan Via Online
Mediabogor.co, BOGOR – Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang hari raya Idul Adha membuat pedagang hewan kurban harus memutar otak, sebab omzet penjualan hewan kurban ditengah merebaknya PMK ini mengalami penurunan drastis.
Hal itu diungkapkan pedagang hewan kurban Tjahyadi Ermawan saat ditemui di Rumah Pemotongan Hewan (RPH), Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Rabu (6/7/2022).
Menurut Tjahyadi, grafik penjualan hewan kurban tahun ini sangat menurun karena adanya peyebaran PMK.
“Penurunannya cukup drastis juga hampir 50 persen. Mudah-mudahan penjualan bisa naik lagi, ini masih ada beberapa hari dan setelah hari H juga kan masih ada 2 hari hari tasrik. Insya Allah ada mukjizat dari Allah mudah-mudahan masih ada tambahan order,” jelasnya.
Sebab, kata Kang Acay sapaan akrabnya, adanya pelarangan dari Kementrian Pertanian untuk lalulintas hewan ternak juga sangat mempengaruhi dan menyulitkan untuk mendatangkan hewan baru.
“Sampai sekarang setelah 6 hari menjelang Idul Adha, bila dibandingkan tahun kemarin dengan adanya PMK ini sangat jauh berbeda. 2 minggu lalu ada juga larangan dari Kementrian Pertanian untuk lalulintas ternak ini sangat mempengaruhi kami tidak bisa mendatangkan sapi baru, ini jadi cukup kesulitan,” ujarnya.
Namun, pihaknya tidak kehilangan akal disaat sulitnya penjualan hewan kurban saat ini. Dirinya melakukan sejumlah inovasi untuk teknik penjualan hewan kurban dengan memanfaatkan platfom digital untuk melakukan pemasaran hewan kurban.
“Kami melakukan sejumlah inovasi untuk teknik penjualan tidak mengandalkan offline, tapi kita lebih ke digital melalui sosmed juga sistim menyebarkan brosur. Brosurnya kita ga cetak sistemnya pdf kita blas di group terutama di sosmed seperti facebook, Instragram dan Whatsapp,” ungkapnya.
Untuk meyakinkan pembeli, lanjut kang Acay, dirinya melakukan edukasi terkait PMK kepada masyarakat, bahwa daging dan susu sapi yang terkena PMK tetap sehat jika dikonsumsi manusia.
“Kami juga sudah mengedukasi kepada masyarakat dan Kemetrian Pertanian juga sudah menyatakan baik itu daging maupun susu dari sapi yang terkena PMK juga sehat,” tandasnya.(andi)
Berikan Komentar