
Harus Menang Untuk Kategori Kota Bebas Macet
We Love Bogor Festival yang merupakan perayaan atas kemenangan Kota Bogor sebagai The Most Loveable City 2016 berlangsung meriah di Plaza Balaikota, kemarin Minggu (27/11). Walikota Bogor, Bima Arya pun mewakili masyarakatnya untuk menerima penghargaan dari WWF. Demi sebuah capaian itu, semua pihak yang terlibat di dalamnya menguras tenaga dan waktu. Panitia pada saat itu, begitu massive mengajak warga Kota Bogor untuk mem-vote Kota Hujan agar menang menandingi 20 kota di 46 negara termasuk Jakarta dan Paris, dan benar saja, Bogor lah juaranya.
Namun, bagaiamana jika Bogor ikut bertanding dalam kancah The Most Anti Traffic Jam City? Sudah pasti menjuarai posisi 2 Kota termacet sedunia versi Waze. Seandainya ada perlombaan semacam itu, mungkin Bogor tidak akan mendaftar walau dipaksa dan dapat sejumlah uang. Dan seandainya merubah posisi 2 kota termacet dunia semudah mengajak warganya untuk mem-vote, pasti Bogor kembali meraih juara.
Walikota pun tidak diam. Dia menyampaikan bahwa masih banyak PR yang mesti diselesaikan jajarannya, dibantu masyarakat. Secara kerja nyata, Pemkot Bogor beserta aparat yang ada juga sudah cukup konsisten walaupun kemacetan rasanya tak mau pergi dari kota indah ini.
Kita tunggu bersama, apakah usai pembenahan jalan Otista di jalur SSA itu akan benar-benar menjadi solusi bebas macet. Jika berhasil, acungan jempol untuk Pemkot yang secara tepat melihat masalah dan mengatasinya. Tapi jangan dilupakan juga bahwa jalanan di Kota Bogor bukan hanya jalur SSA saja.
Sistem Satu Arah yang digadang Bima Arya memang belum sepenuhnya rampung secara sistemik. Kalaupun macet dan harus dibenahi, itu sangat wajar. Namun jalur-jalur pengalihan lainnya yang menjadi macet pun harus disikapi dan dibenahi. Belum lagi angkot dan kendaraan pribadi yang membanjiri Kota Hujan.
Kurang lebih dua tahun lagi Bima Arya menjabat. Jika saja bisa memenangkan Kota Bogor dalam ajang Kota Bebas Macet, walaupun tak memenangkan Pilkada periode selanjutnya, setidaknya Kang Bima sudah memberikan kado terindah untuk warganya. Sebagai catatan, perlombaan ini tidak diselenggarakan oleh pihak manapun, tapi berlomba dalam mengemban amanah sebagi pemimpin. Bukan lagi menang dari 20 kota di 46 negara, tapi menjuarai hati rakyat. (Red)
Berikan Komentar