Elektabilitas Iwan Setiawan Lebih Tinggi daripada Rudy Susmanto, Tanda Rekom Didapat Iwan?

Mediabogor.co, BOGOR – Elektabilitas Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor, Iwan Setiawan mengalahkan Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto, sebagai calon Bupati Bogor periode 2024-2029.

Pasalnya, kedua kader partai Gerindra tersebut diisukan tengah menunggu rekomendasi partai untuk maju di Pilkada Kabupaten Bogor November mendatang.

Survei elektabilitas itu dirilis Lembaga Studi Visi Nusantara Maju dari hasil survei yang dilakukan pada 25 April hingga 3 Mei 2024 kemarin.

Dalam hasil survei tersebut elektabilitas Iwan Setiawan berada di posisi kedua setelah Ade Ruhandi alias Jaro Ade. Jaro Ade meraih 26,7% sementara Iwan Setiawan 7,38%.

Di urutan ketiga diisi oleh Rudy Susmanto dengan persentase 5,63 %, kemudian Rike Iskandar 3,75% dan kelima Elly Rachmat Yasin 3,31%.

Kendati demikian Founder Yayasan Visi Nusantara Maju, Yusfitriadi menilai elektabilitas antara Iwan dengan Rudy tidak begitu jauh perbedaannya.

“Saya pikir karna dua matahari kembar di Gerindra dan juga mepet-mepet elektabilitasnya nah saya pikir rekomendasi partai politik itu akan turun salah satunya dengan sepakat dengan elektabilitas,” kata Yusfitriadi, Rabu 8 Mei 2024.

“Tapi itu tidak sekarang jadi kita gatau perjalanan satu dua bulan kedepan siapa yang akan muncul dengan elektabilitas yang tinggi,” papar dia.

Yusfitriadi menilai, partai Gerindra akan mengeluarkan rekomendasi berdasarkan beberapa hal, salah satunya elektabilitas.

‘Pertama penilaian kualitatif, kualitatif ialah dia itu punya gagasan dan sebagainya (atau tidak) sebagai kepala daerah” papar dia.

“Kedua adalah kuantitatif atau hasil survei, survei ini baru pertama sekali lagi kita masih ada tiga bulan lagi ke pendaftaran kita juga akan melakukan survei lagi ke menuju pendaftaran pasangan calon. sehingga kemudian siapa yang nanti akan direkomendasikan,” papar dia.

Namun, kualitatif dan kuantitatif saja tidak cukup. Para calon yang akan diusung harus memiliki keuangan yang cukup untuk ikut dalam kontestasi Pilkada.

“Terakhir cuantitatif saya pikir akan juga menjadi pertimbangan DPP kalo direkomendasi punya duit ga begitu kira-kira,” papar dia.

Selain itu, Yusfitriadi menilai diamnya Rudy belakangan ini bukan tanda menyerah untuk mendapatkan rekomendasi DPP untuk maju di Pilkada.

“Saya pikir Rudy memang pertama tidak mau ada bias antara dia sebagai ketua DPRD dan juga sebagai kandidat di tengah ada ketua DPC tidak menjabat apa-apa. justru sangat mungkin ketika Rudy bergerak untuk kepentingan kontestasi itu akan diberikan stigma abuse of power,” kelas dia.

Selain itu, Yusfitriadi juga menilai bahwa Rudy Susmanto ragu dalam berkontestasi di Pilkada Kabupaten Bogor. Sebab, jika ia terjun menjadi Calon Bupati Bogor, harus rela mengundurkan diri di DPRD Kabupaten Bogor.

“Saya pikir Rudy itu ragu kalo maju terus berani ga dia melepaskan jabatannya sebagai ketua DPRD kalau sudah hampir bisa dipastikan ketua DPRD diambil oleh gerindra. Sehingga, kemudian meninggalkan yang sudah pasti demi meraih yang belum pasti,” tutup dia. (Mug)

Berita Terkait

Berikan Komentar