
Dosen IPB University Kenalkan Teknologi Remote Sensing untuk Atasi Masalah Sampah
Mediabogor.co, BOGOR – Pada Peringatan Hari Kepedulian Sampah Nasional belum lama ini, Yayasan Abirama Lestari Indonesia menghadirkan Dosen IPB University, Riza Aitiando Pasaribu untuk membahas teknologi remote sensing. Dalam webinar yang mengangkat topik permasalahan sampah di Kota Pekanbaru yang mempengaruhi laut sebagai sumber kehidupan ini, Riza memamparkan materi berjudul “Pemanfaatan Teknologi Remote Sensing dalam Mendeteksi Marine Debris”.
Dalam paparannya, dosen IPB University dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) ini menjelaskan pentingnya kampanye mengenai kebersihan. Menurutnya, jika berbicara mengenai marine debris maka harus dilihat dari hulu atau daratan, karena hilirnya atau laut, akan bergantung dari apa yang terjadi dari daratan. Melalui teknologi remote sensing maka dapat dideteksi sampah plastik yang berada di pesisir maupun di laut.
“Penelitian memanfaatkan teknologi remote sensing atau yang disebut penginderaan jauh untuk mendeteksi sampah plastik di laut masih terus dikembangkan. Oleh karena itu, kita harus mengambil peran dalam pengembangan teknologi ini. Terutama karena Indonesia sebagai negara terbesar kedua di dunia penyumbang sampah di laut,” kata Riza.
Kemajuan teknologi remote sensing dalam mendeteksi sampah plastik dapat dijadikan acuan pengelolaan sampah yang baik di daratan. Laut adalah sumber kehidupan, dengan pengelolaan yang baik di darat maka pengaruhnya akan baik juga di laut.
“Dengan kemajuan teknologi penginderaan jauh yang dapat mendeteksi sampah plastik di pesisir dan laut, kita dapat ikut terlibat dalam menjaga alam kita yang memberikan kehidupan bagi kita”, tegas Riza, Jumat (05/03/2021).
Selain Riza, hadir juga Christian E Pattipeilohy, SPi, MSi, Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dari Universitas Pattimura, Ambon. Webinar ini diikuti oleh berbagai komunitas, organisasi dan pemerintah di Kota Pekanbaru, serta peserta umum dari berbagai kalangan. Webinar ini memberikan sudut pandang dan pendekatan baru kepada peserta sehingga pengetahuan tersebut tidak beredar terbatas hanya pada kalangan intelektual. (Red)
Berikan Komentar