Dampak Virus LSD, Pedagang Hewan Kurban di Kota Bogor Merugi 50 Persen

Mediabogor.co, BOGOR – Akibatnya kasus hewan ternak yang terpapar wabah Lumpy Skin Disease (LSD) di Kota Bogor. Para pedagang hewan kurban ini merugi penjualan sapi hingga 50 persen.

Hal itu seperti diungkapkan pedagang Sapi di Kelurahan Kebon Pedes, Kota Bogor, Mahpudin.

“Sekarang memang pembeli hewan kurban agak berkurang ya, karena adanya virus LSD ini ya,” kata Mahpudin

“Penurunannya saya biasa jual 150 ekor (moment Idul Adha), sekarang baru sekitar 80 ekor. Kalau dihitung ya sekitar 50 persen nurunnya penjualan,” sambung dia.

Mahpudin, mengatakan, persoalan seperti ini tentu sangat merugikan bagi para pedagang hewan kurban. Ia berharap, penyakit LSD ini dapat segera ditangani melalui program vaksinasi yang diberikan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Bogor.

“Semua khawatir ya. Kita juga penjual sapi kurban khawatir. Tapi alhamdulillah di Kota Bogor 10 hari yang lalu serempak kita vaksin LSD semua,” katanya.

“Ya mudah-mudahan, ada dua minggu lagi lah. Yang penting sapi nya pada sehat gak ada yang sakit. Kan sudah di vaksin LSD,” harapnya.

Sebelumnya, DKPP Kota Bogor mencatat hingga saat ini ada sebanyak 32 ekor sapi potong dan perah di wilayahnya yang positif terpapar penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).

Ke-32 ekor sapi yang terpapar penyakit LSD ini tersebar di sejumlah peternakan yang ada di tiga kecamatan di Kota Bogor.

Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Bogor, drh Anizar menuturkan, kejadian sapi terpapar penyakit LSD ini tercatat sudah terjadi sejak tiga minggu yang lalu.

Meski begitu, dari 32 ekor sapi yang terpapar penyakit LSD, 50 persen diantaranya sudah dinyatakan sembuh.

“Sudah masuk LSD ke Kota Bogor, 3 minggu lalu, ada 32 kasus terlaporkan, 50 persen sudah sembuh,” kata drh Anizar kepada wartawan, Rabu 14 Juni 2023.

“Penyebarannya di Kecamatan Tanahsareal, Kecamatan Bogor Selatan dan Kecamatan Bogor Timur,” sambung dia.

Pun begitu, dikatakan drh Anizar, masyarakat tidak perlu khawatir dengan persoalan ini. Karena, wabah LSD hanya menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau. Berbeda seperti PMK, tang menyerang hewan berkuku belah baik itu sapi, kambing, kerbau dan rusa.

Tak hanya itu, tingkat kematian hewan ternak yang terpapar virus LSD juga hanya sekitar 10 persen dan yang sakit 45 persen.

“Tingkat kematian 10 persen, sakit 45 persen. (Hanya) Kerugian pada peternak bisa menurunkan harga jual sapi, menurunkan produksi susu,” ujar. (Andi)

Berita Terkait

Berikan Komentar