
Begini Komentar Penyedia Jasa Soal Banjir Lintasan di Proyek Pedestrian Pakansari
Mediabogor.co, BOGOR – Pihak penyedia jasa pembangunan pedestrian Pakansari di Jalan Edi Yoso, akhirnya angkat suara soal banjir lintasan yang kerap kali terjadi di kawasan tersebut.
Site Engineer pembangunan pedestrian Zeina Tri Pamungkas mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab banjirnya kawasan tersebut.
Menurutnya, selama masa pembangunan pedestrian, kawasan tersebut hampir tidak pernah mengalami banjir lintasan. Bahkan, saat kawasan tersebut diguyur hujan lebat.
“Ketika kami di lokasi tidak pernah ada banjir sama sekali, padahal faktanya intensitas curah hujan lebih besar ketika kami ada di lokasi. Dan herannya banjir itu selalu terjadi ketika kami tidak ada di lokasi,” katanya, Rabu (24/3).
Pihaknya belum bisa memastikan detail penyebab banjirnya kawasan tersebut. “Kami akan selidiki dulu penyebabnya apa. Soalnya secara garis besar, pembangunan yang kami lakukan sudah sesuai dengan perencanaan,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor Rudy Susmanto pun menyayangi terjadinya banjir di jalan Ediyoso Martadipura.
Terlebih banjir terjadi setelah dikerjakannya proyek pembangunan jalur pedestarian yang memakan biaya hingga Rp28 miliar. Sehingga, Rudy menduga adanya salah konstruksi dalam pembangunan jalur pedestarian yang memiliki panjang 832 meter ini.
“Ini kan banjir sejak adanya pembangunan jalur pedestarian. Bisa jadi itu pembangunan jalur pedestariannya saja, sedangkan drainasenya tidak benar,” kata Rudy.
Tak hanya soal banjir yang menggenang, Rudy juga menyoroti soal kualitas bahan yang digunakan oleh pihak kontraktor proyek ini. Dimana beberapa waktu lalu, terekspos adanya kerusakan pada granit di jalur pedestarian.
“Ini harus dibuka, ada apa dalam pembangunan ini. Karena kualitas barang yang digunakan juga jelek. Saya meminta Dinas PUPR untuk buka-bukaan,” pungkasnya.
Sebelumnya, banjir juga sempat terjadi di lokasi ini. Tercatat banjir terjadi pada Minggu (28/2) lalu.
Kabid Jalan dan Jembatan pada Dinas PUPR Kabupaten Bogor Adriawan mengatakan akan meminta pihak pelaksana proyek untuk melakukan pelebaran saluran air yang ada dijalan.
“Besok saya minta penyedia untuk memperbesar saluran air yang dari atas,” singkatnya.
Lebih lanjut, Adriawan menerangkan saluran yang akan diperbesar adalah saluran drainase dari sisi jalan yang mengalir menuju gorong-gorong yang ada dibawah jalur pedestarian yang dibangun dengan harga Rp23,8 miliar.
“Tadi saya sudah ke lapangan. Jadi, saluran yang dari atas dibesarkan yang mengarah ke kotak di bawah,” tutupnya. (Wisnu)
Berikan Komentar