
7 Point Peryataan Sikap Alumni, Bambang : Semuanya Harus Menahan Diri
Mediabogor.co, BOGOR – Sejumlah Alumni SMAN 7 Bogor mengeluarkan pernyataan sikap terkait aksi pembacokan pelajar yang menyebabkan korban tewas. Korban sendiri merupakan pelajar SMAN 7 Bogor, yakni RMP (18).
Berdasarkan pernyataan sikap yang tersebar di media sosial, berikut poin yang disampaikan para Alumni SMAN 7 Bogor:
1. Keluarga besar Alumni SMAN 7 Bogor turut berduka dan berbelasungkawa atas peristiwa yang terjadi pada 6 Oktober 2021
2. Keluarga besar Alumni SMAN 7 Bogor tidak pernah mendukung dan terlibat dalam segala aktivitas negatif dan kontra produktif yang dilakukan oleh siswa atau pelajar
3. Keluarga besar Alumni SMAN 7 Bogor mengimbau seluruh pihak terutama adik-adik yang masih bersekolah untuk menahan diri, tidak melakukan tindak balas dendam dan tidak melakukan provokasi dalam bentuk apapun, baik secara langsung maupun di media sosial
4. Keluarga besar Alumni SMAN 7 Bogor mendesak kepada semua pihak yang terlibat dalam kejadian 6 Oktober 2021 untuk membuat permohonan maaf secara terbuka
5. Keluarga besar Alumni SMAN 7 Bogor mengimbau kepada masyarakat agar tidak memperkeruh keadaan dengan menyebarluaskan foto korban, atau pun isu-isu yang tidak benar
6. Keluarga besar Alumni SMAN 7 Bogor mendesak kepada aparat penegak hukum untuk bertindak objektif dan profesional serta mengedepankan asas keadilan dalam proses penyelidikan kasus yang terjadi, serta bebas intervensi dari pihak manapun
7. Keluarga besar Alumni SMAN 7 Bogor berkomitmen untuk mengawal kasus ini hingga akhir dan terlibat aktif dalam mencegah kejadian seperti ini terulang kembali.
Sementara itu, Plt Kepala Sekolah SMAN 7 Bogor, Bambang Aryan mengatakan bahwa kejadian ini jadi pembelajaran bagi semuanya agar menahan diri dan semuanya bisa terlaksana dengan baik.
“Mungkin ini jadi pembelajaran juga bagi kita semua. Tentunya tidak hanya di SMA 7 di SMA 6 juga diberlakukan yang sama, agar saling menahan diri dan kita lebih fokus atau konsentrasi ke pembinaan dan mengingatkan anak-anak,” kata Bambang Aryan, Selasa (11/10/2021).
Oleh sebab itu, Bambang Aryan juga mengajak semua orang tua siswa agar terus mengawasi dan mengingatkan anak-anaknya, karena ketika anak sudah berada di luar sekolah sudah sulit dijangkau pihaknya.
“Mohon bantuannya juga dari orang tua siswa untuk tidak mengizinkan anak-anaknya keluar rumah di malam hari atau mungkin lebih ketat lagi,” ucapnya.
“Lebih bagus orang tua siswa melalui grup wa menyampaikan anak saya sudah ada di rumah sebagai kontrol juga, karena kami tidak mungkin bisa mengawasi satu persatu dengan siswa yang banyak,” tandasnya.
Sebelumnya, aksi kekerasan yang melibatkan pelajar hingga menimbulkan korban jiwa kembali terjadi Kota Bogor. Salah satu SMA negeri di Kota Bogor, mesti meregang nyawa saat tengah berada di sekitaran Taman Palupuh, Tegalgundil, Kecamatan Bogor Utara, Rabu (6/10) malam. (Andi)
Berikan Komentar