
6.000 Warga Bogor yang Terpapar Covid-19 Dapat Obat Terapi dari Jokowi
Mediabogor.co, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyebut ada 6.000 lebih warganya yang terpapar Covid-19, saat ini tengah menjalani isolasi mandiri (Isoman). Jumlah tersebut nantinya akan diprioritaskan mendapatkan obat terapi Covid-19 dari Presiden Joko Widodo.
“Untuk pasien Isoman di Kota Bogor lebih dari 6 ribu orang. Alam tetapi hanya berapa yang mendapatkan bantuan tergantung di dropnya aja,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya di Balaikota, Jumat, (16/7/2021).
Bima mengaku, akan berkoordinasi dengan Dandim 0606 Kota Bogor dalam waktu dekat ini. Karena, yang bertugas dalam pelaksanaan program ini ada di jajaran TNI.
“Nanti kita akan koordinasikan untuk distribusinya ke warga, karena memang sekarang kita betul-betul fokus untuk menangani di hulunya yakni merawat isoman ini, karena tingkat kematian isoman ini tinggi sekali,” ujarnya.
Sekedar informasi bahwa Presiden RI Joko Widodo meluncurkan paket obat Isoman gratis di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/7). Ada 300 ribu paket obat yang akan dibagikan di wilayah beresiko di Jawa dan Bali.
“Dalam rangka mengurangi laju penularan Covid-19, kebijakan PPKM Darurat tidak terhindarkan. Pemerintah terus bekerja keras untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak,” kata Jokowi usai peluncuran.
“Oleh karena itu, pemerintah memberi bantuan mulai hari ini berupa bantuan bahan pokok, sembako, lewat PKH [Program Keluarga Harapan] dan lewat Bantuan Sosial Tunai, serta bantuan paket vitamin dan obat-obatan,” sambungnya.
Presiden menjelaskan, paket vitamin dan obat terapi Covid-19 ini akan dibagikan di wilayah-wilayah yang berisiko.
“Untuk tahap sekarang ini yang akan dibagikan adalah 300 ribu paket untuk yang melakukan isolasi mandiri di Pulau Jawa dan Bali. Kemudian akan dilanjutkan dengan 300 ribu paket lagi untuk yang di luar Jawa,” paparnya.
Terdapat tiga jenis paket yang akan dibagikan, untuk dikonsumsi pasien isoman selama tujuh hari. Pertama, Paket 1, untuk pasien OTG (Orang Tanpa Gejala), berupa vitamin. Kedua, Paket 2 untuk pasien bergejala demam dan hilang indra penciuman atau anosmia, berupa vitamin dan obat.
“Paket dua berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman. Untuk paket ini membutuhkan konsultasi dan resep dokter, ini terutama nanti dokter puskesmas,” tegas Presiden.
Ketiga, Paket 3 untuk pasien bergejala demam dan batuk, berupa vitamin dan obat.
“Terakhir, Paket 3, berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering. Paket ini juga membutuhkan konsultasi dan resep dari dokter,” ujar Presiden.
Kepala Negara mengatakan bahwa paket obat terapi untuk pasien isoman ini diproduksi oleh BUMN yang bergerak di bidang farmasi. Sementara, pendistribusiannya akan dikoordinasikan oleh Panglima TNI bekerja sama dengan pemerintah daerah sampai pemerintah desa dan juga melibatkan puskesmas, babinsa, dan pengurus RT-RW.
“Saya minta agar dilakukan pengawasan yang ketat di lapangan, agar program ini betul-betul bisa maksimal mengurangi risiko karena COVID-19 dan membantu pengobatan warga yang menderita COVID-19.” tegasnya.
Presiden juga mengingatkan agar program ini tidak mengganggu ketersediaan obat esensial terapi COVID-19 di apotek maupun di rumah sakit. Ia juga menegaskan bahwa paket isoman gratis untuk rakyat ini tidak untuk diperjualbelikan.
“Ketiga paket obat isolasi mandiri ini tidak diperjualbelikan,” pungkasnya. (Andi)
Berikan Komentar