32 Ekor Sapi di Kota Bogor Terpapar Virus LSD, Dinas DKPP Kota Bogor Vaksinasi LSD Hewan Ternak

Mediabogor.co, BOGOR – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Bogor melakukan vaksinasi virus Lumpy Skin Disease (LSD) terhadap sapi di salah satu peternakan di Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor.

Penyuntikan vaksin virus LSD ini di lakukan lantaran 32 ekor sapi potong dan sapi perah di Kota Bogor terpapar virus Lumpy Skin Disease (LSD).

Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Bogor drh, Anizar mengatakan, pemberian vaksin virus LSD ini dilakukan untuk mencegah hewan ternak terbebas dari penyakit kulit akibat virus Lumpy Skin Disease (LSD).

Menurut Anizar, Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan penyakit kulit menular berupa benjolan pada seperti cacar dan demam tinggi yang dapat menyerang sapi ternak.

“Gejalanya benjol pada badan, paha, dan leher seperti cacar. Suhu tinggi 40 derajat. Pengobatan gejala yang timbul, demam, imun, antibiotik, dan obat kerusakan kulit,” kata Anizar ditemui usai peyuntikan vaksin virus LSD sapi Rabu (14/6/2023).

“Kami lakukan vaksinasi kedua lsd. Pertama dua minggu lalu. Ini upaya kami mencegah penyakit lsd,” sambungnya.

Ia menjelaskan, virus LSD ini sudah masuk Kota Bogor bahkan di laporkan sekitar 32 ekor sapi di peternakan yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Bogor itu terpapar virus LSD. Adapun sapi yang terpapar virus 50 persen dinyakan sudah sembuh dari virus tersebut.

“Sudah masuk lsd ke kota bogor 3 minggu lalu ada 32 kasus terlaporkan 50 persen sudah sembuh. Penyebarannya di Kecamatan Tanah Sareal, Kecamatan Bogor Selatan dan Kecamatan Bogor Timur,” jelas Anizar.

Anizar mengatakan, upaya pencegahan ini juga dilakukan sebagai menyiapkan sapi sehat menjelang bulan ramadan.

“Semoga ga ada penyebaran apalagi menjelang idul adha. Masyarakat tenang,” katanya.

Untuk vaksinasi virus LSD ini, pihaknya menargetkan sebanyak 150 hewan ternak dapat di suntik vaksin. “Kami targetkan 150 ekor hari ini. Pernah sosialisasi januari 2023. Jadi ga panik.lagi sudah tau gejalanya,” ujarnya.

Wabah LSD ini kata Anizar hanya menyerang hewan ternak sapi dan kerbau, namun tidak seperti PMK yang menyerang hewan berkuku belah, seperti sapi, kambing, kerbau dan rusa.

Menurutnya tingkat kematian hewan ternak yang terpapar virus LSD sekitar 10 persen dan yang sakit 45 persen. Akan tetapi dapat menurunkan harga jual dan produksi sapi.

“Tingkat kematian 10 persen, sakit 45 persen. Kerugian apda peternak menurunkan harga jual sapi, menurunkan produksi susu,” tandasnya.

Peternak sapi Kohar mengaku merasa bersyukur sapi miliknya di di suntik vaksin virus LSD. Karena ini bagian dari antisipasi wabah LSD.

“Kami sebagai peternak merasa bersyukur sebagai langkah antisipasi. Cukup deg degan tapi ga sedahsyat pmk. Ga langsung mematikan,” singkatnya. (Andi)

Berita Terkait

Berikan Komentar